MAROS,SULAWESION.COM- Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Indonesia (HPPMI) Kabupaten Maros, melakukan aksi demonstrasi di depan gedung DPRD Maros.
Dalam pernyataan sikap, Jenderal Lapangan (Jenlap) Agung Maharu mengatakan, ada 11 tuntutan yang dilayangkan dalam aksi tersebut.
Agung menjelaskan, isu ini menjadi landasan aksi demonstrasi mengingat banyaknya masalah yang ada di Kabupaten Maros.
“Isu pertama yaitu kondisi realitas yang ada pada salah satu perusahaan dalam hal ini PT. INDO Semen atau Semen Bosowa yang tidak melakukan pembayaran pajak,” ucapnya dalam orasi didepan gedung DPRD Jalan Lanto Dg Pasewang, Kamis (22/6/2023).
Kemudian, kata Agung ada isu terkait kekosongan hukum terhadap aturan tenaga kerja lokal di Maros.
“Hal ini merupakan langkah awal dalam melindungi dan menjamin tenaga kerja di Maros, melihat secara realita banyak perusahaan dan unit usaha koperasi di maros,” katanya.
Adapun isu berikutnya terkait penyelewengan anggaran terhadap pengerjaan belanja bangunan unit transfusi darah di RSUD La Palaloi.
Ratusan massa menduga adanya penyelewengan anggaran atau dalam hal ini terdapat Mark Up anggaran yang tidak sesuai dengan anggaran yang ada pada proyek Rumah Sakit.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Maros Komisi II, Rahmat Hidayat langsung menerima ratusan mahasiswa untuk masuk kedalam ruang rapat DPRD.
Didalam ruangan, Rahmat menyikapi hal itu dengan mendengarkan seluruh tuntutan atau pernyataan sikap dari para mahasiswa.
“Kita terima semua tuntutan teman-teman (mahasiswa) dan akan mengkoordinasikan kepada pihak yang terkait dan mungkin bisa memanggil beberapa menagement dari perusahaan tersebut,” katanya.
Dalam aksi tersebut juga sempat menyebabkan kemacetan yang cukup panjang, dikarenakan massa demonstran memblokade jalan serta membakar ban didepan gedun DPRD.