MAROS,SULAWESION.COM- Kabupaten Maros menjadi tuan rumah bagi 340 peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Gelombang 110 dari Universitas Hasanuddin (Unhas). Dalam acara resmi, para peserta diterima langsung oleh Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, di Ruang Pola Kantor Bupati Maros pada Kamis (6/7/2023).
Dosen Pendamping KKN Tematik Universitas Hasanuddin untuk wilayah Kabupaten Maros, Andi Lukman Irwan, mengungkapkan bahwa KKN Tematik di Kabupaten Maros kali ini memiliki dua fokus utama. Fokus pertama adalah pengembangan desa wisata, sedangkan fokus kedua adalah infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Anda tidak akan menemukan peserta KKN di semua desa dan kelurahan. Hanya desa wisata Bantimurung, desa wisata rammang-rammang, desa wisata Moncongloe, desa wisata Tompobulu, dan desa wisata Tanralili,” jelasnya.
Sementara itu, KKN Tematik yang berfokus pada infrastruktur PUPR Maros tersebar di beberapa wilayah, termasuk di Kecamatan Maros Baru. Daerah tersebut meliputi Kelurahan Baji Pamai, Kelurahan Baju Bodoa, Desa Bori Kamase, Desa Bori Masunggu, Desa Majannang, dan Desa Mattiro Tesi. Selain itu, di Kecamatan Marusu, ada Desa Nisombalia, Desa A’bulo Sibatang, dan Desa Bonto Mate’ne.
“Para peserta KKN akan mendedikasikan diri mereka kepada masyarakat selama kurang lebih 45 hari. Kami berencana untuk menjemput mereka kembali pada tanggal 20 Agustus mendatang,” tambah Lukman.
Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, mengungkapkan rasa senang dan bangganya kepada peserta KKN dan Dosen Pendamping Universitas Hasanuddin. Ia berharap kehadiran mahasiswa-mahasiswa Unhas tersebut akan membawa pengetahuan dan keterampilan baru bagi masyarakat Maros.
“Ini adalah awal dari implementasi teori pembelajaran yang telah diperoleh di kampus. Ketika mereka berada di lapangan, pasti akan ada perbedaan yang signifikan, namun itulah tantangannya, bagaimana teori dapat diaplikasikan dalam kondisi masyarakat,” ungkapnya.
Suhartina juga berharap agar peserta KKN Tematik dapat memberikan masukan yang berharga kepada Pemerintah Daerah tentang desa tempat mereka melaksanakan KKN. Sebelumnya, pihak Pemerintah Kabupaten Maros telah menjalin banyak kerjasama dengan Universitas Hasanuddin terkait pembangunan Kabupaten Maros.
“Kami telah menjalin banyak kerjasama dengan Unhas karena kami sangat sadar bahwa apa pun yang kami lakukan harus didukung oleh ilmu pengetahuan. Terlebih lagi, dalam program KKN Tematik kali ini, kerjasama tersebut sangat saling menguntungkan,” jelasnya.
Pemerintah Kabupaten Maros, di bawah kepemimpinan Suhartina, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan proses pembelajaran langsung kepada masyarakat. Sebagai hasilnya, masyarakat Maros akan mendapatkan tambahan pengetahuan yang berharga. Selain itu, tujuan penting lainnya adalah membangun kerukunan hidup di antara warga.
Dengan adanya program KKN Tematik ini, diharapkan Kabupaten Maros dapat mengalami kemajuan yang signifikan dalam pengembangan desa wisata dan infrastruktur PUPR, sambil memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat.(*)