Petani Penggarap Desa Kalasey Dua Tolak Utusan Pemprov Sulut

Masyarakat petani penggarap Desa Kalasey Dua tengah melakukan penghadangan dan pengusiran kepada pihak pemprov Sulut dan Intel kepolisian di lahan garapan petani setempat. (Foto: Noufryadi Sururama/Sulawesion.com)

MINAHASA, SULAWESION.COM – Puluhan petani penggarap di Desa Kalasey Dua kembali disibukkan dengan kedatangan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) dan Intel Kepolisian, Jumat (21/10/2022) Pukul 14:56 WITA.

Berdasarkan informasi di lapangan pihak pemprov Sulut datang di lokasi yang notabene merupakan lahan pertanian aktif masyarakat petani setempat tepatnya di Kecamatan Mandolang,  Kabupaten Minahasa.

Bacaan Lainnya

Dengan mengendarai mobil Avanza dan Innova, kedatangan tiga orang pihak pemprov dan tiga orang Intel kepolisian untuk meninjau lokasi bakal pembangunan di atas lahan pertanian aktif seluas 20 Ha yang telah dihibahkan secara sepihak oleh Gubernur Provinsi Sulut Olly Dondokambey pada tahun 2021 lalu.

Lahan tersebut dihibahkan kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI dengan SK Hibah Nomor 368 Tahun 2021 tanpa adanya pemberitahuan kepada masyarakat petani penggarap setempat.

Kedatangan pihak pemprov Sulut dan Intel Kepolisian pun mengundang reaksi para petani dan penjaga posko harian Solidaritas Petani Penggarap Kalasey Dua (Solipetra).

“Torang datang for mo lia lokasi yang diberikan pemprov for mo bekeng akang pembangunan asrama mahasiswa (kami datang untuk melihat lokasi yang diberikan pemprov untuk dibuat pembangunan asrama mahasiswa),” terang salah satu pihak pemprov Sulut saat ditanya para petani atas maksud kedatangan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *