MINSEL,SULAWESION– Cuaca Buruk di Sulawesi Utara Akibatkan Banjir dan Jalur Trans Sulawesi Longsor di beberapa daerah. Seperti halnya di Jalur Trans Sulawesi tepatnya di Desa Senduk, Kabupaten Minahasa Selatan, Rabu (26/10) malam tidak bisa dilalui.
Cuaca Buruk di Sulawesi Utara sebelumnya telah diperingatkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sulawesi Utara.
Cuaca buruk ini menyebabkan salah satu titik jalan di Desa Senduk tidak bisa dilalui. Padahal, jalan ini merupakan akses satu satunya jalur trans Sulawesi.
Menurut penuturan pengguna jalan, jalur tersebut longsor setelah cuaca buruk hujan turun sekitar tiga jam. Longsor berupa tanah dan bebatuan menutupi akses jalan.
“Cuaca buruk ini menyebabkan akses jalan tidak bisa dilalui. Kami sempat tertahan di jalur tersebut sekitar dua jam. Namun, tidak lama kemudian ada alat berat yang diturunkan untuk membuka akses jalan,” ujar Riko, sopir taksi Manado Kotamobagu saat berada di lokasi.
BACA JUGA: Cuaca Ekstrem, BMKG Sulawesi Utara Peringatkan Agar Lebih Waspada
Kemacetan panjang terjadi dari arah Amurang menuju Manado dan arah sebaliknya.
Sementara itu, di Kota Manado bebera titik juga mengalami banjir. Salah satunya di jalur pantai Malalayang. Air sempat naik sekira 60 senti meter. Banyak kendaraan yang melalui jalur tersebut mogok dan mengakibatkan kemacetan cukup panjang.
Menurut warga, banjir tersebut diakibatkan curah hujan tinggi dan tidak adanya gorong-gorong agar air dapat mengalir. “Jalur itu memang menjadi langganan banjir,” ujar Ungke sopir Mikro Malalayang.
BMKG Stasiun Sam Ratulangi sebelumnya memeringati warga akan ada cuaca ekstrim. Berdasarkan analisa perkembangan citra radar cuaca dan citra stelit cuaca BMKG, pada Rabu 26 Oktober 2022 pukul 17.00 Wita, terdapat awan konvektif signifikan di seluruh wilayah Sulawesi Utara.
Hal itu menurut BMKG akan menimbulkan hujan lebat dan petir sehingga mereka mengimbau agar waspada kemungkinan banjir, logsor dan pohon tumbang.
Noufriyadi Sururama I Diba