Dorong Kedaulatan Pangan, Gubernur Sulut Ajak Warga Sukseskan Program “Marijo Ba Kobong” Saat Buka Rakerda Gesba

Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE saat membuka Rakerda ke-XXXVII Gereja Segala Bangsa Sulut, di Hotel Sutan Raja Amurang, Kamis (23/2/2023). (Foto: Kominfo Sulut)

MINSEL, SULAWESION.COM – Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey SE membuka Rapat Kerja Daerah atau Rakerda ke-XXXVII Gereja Segala Bangsa (Gesba) Sulut, di Hotel Sutan Raja Amurang, Kamis (23/2/2023).

Bacaan Lainnya

Gubernur Olly memberikan selamat atas pelaksanaan rapat kerja daerah ini.

“Semoga bisa menghasilkan hal-hal yang lebih baik ke depan,” ucap gubernur.

Menurut Gubernur Olly, gereja selama ini selalu berhubungan baik dengan Pemerintah Provinsi Sulut juga kabupaten/kota. Pemerintah bergotong royong bersama membangun masyarakat.

“Kalau bersama-sama tidak ada tantangan atau rintangan. Pasti diberkati Tuhan,” kata gubernur.

“Karena doa para pemuka-pemuka agama, tokoh masyarakat, para pendeta termasuk di dalamnya ada gereja segala bangsa, sehingga berkat itu torang terima terus. Walaupun pandemi, masih bisa eksis ekonomi kita,” sambungnya.

Lanjut Gubernur Olly, pemerintah sekarang lagi bekerja sama dengan semua lembaga-lembaga dalam meningkatkan ekonomi dan memanfaatkan lahan-lahan yang subur yang diberikan Tuhan bagi kita.

“Makanya program “Marijo Ba Kobong” saya kira bisa diteruskan di daerah pertanian jangan di tengah kota. Tapi manfaatkan program ini memang betul-betul untuk hasil pertanian. Kita akan support bibit dan pupuk. Segala sesuatu akan ditopang,” sebut gubernur.

Karena itu, Gubernur Olly meminta pangan Sulut harus siap. Kita tidak tahu kapan perang Ukraina dan Rusia ini berakhir. Karena kita masih tergantung dengan gandum. Ini harus kita rubah.

“Gandum bisa kita gantikan dengan tepung lain. Akibat perang harga gandum menjadi naik. Orang di Eropa susah cari makan, kita bersyukur di Sulut karena kerjasamanya baik, pangan tersedia. Karena itu program Mari Ba Kobong harus didorong untuk kedaulatan pangan di Sulut,” pungkasnya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *