MINSEL, SULAWESION.COM – Masa tanggap darurat 14 hari tahap pertama untuk pengungsi korban bencana alam Amurang Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) yang terjadi pada 15 Juni 2022 sudah selesai pada tanggal 28 Juni, dan diperpanjang lagi hingga tanggal 12 Juli 2022.
Namun untuk donasi dan para donatur masih berdatangan untuk memberikan suport doa dan bantuan bahan keperluan untuk para pengungsi yang ada.
Begitu juga salah satu kelompok yang menamakan diri tim Gerakan Peduli Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) atau GPG.
GPG adalah suatu kelompok yang sudah dibentuk kurang lebih lima tahun, dan bergerak di bidang kerohanian dan sosial dan peduli kegiatan kemanusiaan.
Tim GPG pada Rabu 29 Juni membawa bantuan untuk korban bencana alam. Setibanya di kabupaten Minsel, Tim GPG diterima langsung oleh Pemkab Minsel melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Gladis Kawatu.
Terlibat dalam percakapan yang penuh keakraban, sekda Minsel tersebut menerima tim dengan penuh sukacita dan sambil menikmati suguhan minuman dan cemilan yang sudah disiapkan dalam ruangan sekda tersebut.
“Mewakili Pemkab Minsel, saya selaku sekda Minsel sangat merespon baik akan kegiatan ini, kegiatan dari tim GPG ini,” ucap Glady.
“Dengan adanya kunjungan dari tim GPG, kami pemerintah merasa tidak sendirian dalam menghadapi para korban bencana alam Amurang, dan kami berterimakasih atas kepedulian tim GPG dan bantuan bantuan dari masyarakat, terlebih segala bentuk dukungan dan doa bagi pemerintah dalam menghadapi bencana ini,” tutup Glady.
Diketahui bersama, tim GPG saat mengunjungi posko pengungsian, melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu, beribadah bersama pengungsi dan menghibur pengungsi, mengajak anak anak yang ada untuk bermain beberapa games, lomba menyanyi dan lomba tarian poco poco, dan para pemenang, langsung diberikan hadiah.
Selain doa bersama dan menghibur para pengungsi, tim GPG juga menyiapkan pelayanan gratis dan pemeriksaan mata gratis, juga pemberian kacamata gratis, kegiatan pelayanan ini tim GPG bekerjasama dengan pihak RSU ODSK, Dinas Kesehatan Propinsi sulawesi Utara, dan dari Rumah sakit Mata Menado.
Selain kegiatan itu juga, tim GPG sudah menyiapkan makanan untuk makan bersama, dan memberikan secara langsung minyak kayu putih, minyak telon, dan minyak GPU, bagi pengungsi yang ada.
Dan pembagian ini disamaratakan di dua pos yang ada, yaitu posko pengungsian Kelurahan Lewet dan kelurahan Uwuran Dua.
“Tidak ada yang bisa menahan rasa haru saat kita melihat kondisi mereka yang ditimpa bencana, kalaupun saat ini kami harus meninggalkan tempat ini, namun ada hal yang harus kami tinggalkan ditempat ini, yaitu Doa dari seluruh anggota tim yang ada, kita boleh berpisah, tapi doa untuk mereka senantiasa menemani mereka dalam gumul dan juang iman mereka sendiri,” ucap Max Siso yang adalah Pembina Tim GPG juga adalah Staf Khusus Gubernur bidang Kesbangpol.
Max secara khusus menyampaikan ucapan terimakasi kepada pihak RSU ODSK dalam hal ini dokter P.B.Watuseke yang adalah wakil direktur dua, bersama tim yang sudah membantu dalam pelayanan.
“Dokter Hendrik Tairas dari RS. Mata yang sudah menugaskan kepada dr. Reinhard dan tim untuk pelayanannya, dan dari dinas kesehatan propinsi dr.Harto bersama timnya, Terimakasih atas pelayanannya bersama kami tim GPG,” tutup Max Siso.
Robby