Penambalan Ruas Jalan Trans Sulawesi di Amurang Minsel Diduga Asal Jadi

Pekerja PT Cakrawala mengerjakan penambalan jalan meski masih berair yang di ruas jalan trans Sulawesi tepatnya di Amurang | Robby

MINSEL, SULAWESION.COM – Perbaikan atau penambalan jalan rusak di Jalan Trans Sulawesi khususnya di sepanjang jalan Amurang Minahasa Selatan (Minsel) diduga asal-asalan.

Sejumlah warga yang ditemui wartawan sulawesion.com mengeluhkan proses penambahan tersebut.

Bacaan Lainnya

Sepeti dikeluhkan warga Kelurahan Pondang yang melihat langsung prosesnya dinilai asal jadi.

“Kami perhatikan pekerjaan penambalan jalan tersebut hanya asal asalan, dan tidak dibersihkan dulu, dan perkerasannya hanya asal jadi,” ucap seorang warga berinisial SR yang diiyakan oleh beberapa warga lainnya.

Lebih parah lagi penambalan jalan yang ada di depan hotel Prince Amurang, terpantau langsung oleh wartawan yang melihat langsung cara pengerjaannya, sangat tidak masuk akal.

Dari prosesnya, lubang  jalan yang berair yang akan ditambal tidak dikeringkan terlebih dahulu. Tapi langsung ditambal begitu saja.

Saat media ini mempertanyakan penambalan tanpa pengeringan terlebih dahulu tersebut,  para pekerja seakan akan tidak menggubris, dan tetap melakukan pekerjaan tersebut.

Dan lebih parahnya lagi, saat ditanya siapa penanggung jawab yang ada di lapangan, mereka katakan tidak ada, yang ada hanya konsultan yang bernama Ryan.

Saat dihubungi pelaksana lapangan dari PT CAKRAWALA yang berada di Menado  Bonny Politon via nomor WA justru membantah bila pekerja tidak mengeringkan dan membersihkan lubang yang akan ditambal.

“Pekerja sudah bersihkan (jalan berlubang sebelum ditambal) itu,” kata Bonny diujung teleponnya yang berada di Manado.

Sementara Ryan yang mengaku sebagai konsultan dilapangan mengatakan bahwa dia hanya mengikuti petunjuk yang akan dikerjakan.

Kita ketahui bersama, dalam kurun waktu satu tahun, ruas jalan trans Sulawesi yang berada di Amurang ini, sudah tiga kali dilakukan penambalan dan hasilnya tidak lama setelah itu rusak lagi.

“Kalau cara kerja seperti ini, wajar saja jalan yang diperbaiki cepat rusak lagi, sudah tau tau masih ada air, kenapa langsung di tambal, tanpa dibersihkan terlebih dahulu, cara kerja seperti ini, pasti hanya bertahan tiga Minggu,” ucap salah satu warga yang ada dan melihat langsung dengan nada kesal

Robby | GL

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *