MITRA,SULAWESION.COM– Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Minahasa Tenggara, Arnold Mokosolang, menekankan pentingnya pemanfaatan dana desa 20 persen untuk ketahanan pangan secara berkelanjutan.
Hal ini diungkapkan Arnold Mokosolang saat mengunjungi Desa Tolombukan Barat, Selasa 6 Mei 2025.
Menurut Arnold, pihaknya akan secara intens memantau pelaksanaan program ketahanan pangan yang dibiayai dari dana desa.
Kata dia, TPID Minahasa Tenggara memiliki keprihatinan terhadap penggunaan dana desa 20 persen untuk ketahanan pangan.
“Kami ingin memastikan bahwa dana ini dipakai secara efektif dan berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan pangan di tingkat desa,”ujarnya.
Arnold Mokosolang juga mengungkapkan perhatiannya terhadap beberapa aspek penting dalam program ini.
“Seberapa banyak pengaruh 20 persen dana desa untuk ketahanan pangan? Suplai bahan pangan di desa, apakah terjangkau dan disesuaikan dengan daya beli masyarakat? Selanjutnya keberlanjutan ini yang paling pokok. Jangan habis ditengah jalan dan tidak kelihatan apa yang dikerjakan lewat pemanfaatan 20% dana desa untuk ketahanan pangan,” jelasnya
Ia juga mengingatkan instruksi presiden berkaitan dengan pengawasan pemanfaatan dana desa harus dijalankan dengan serius.
“Kami mengingatkan agar hal ini dilakukan secara berkelanjutan. Perkuat BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) sehingga ini akan kami laporkan ke pemerintah pusat. Stakeholder juga perlu berkoordinasi dengan baik dalam program ini,” ujar Mokosolang.
TPID Minahasa Tenggara akan terus memantau dan menilai pemanfaatan dana desa 20% untuk ketahanan pangan di Kabupaten Minahasa Tenggara agar program ini dapat mencapai tujuannya dengan baik.
“Kami berharap program ini dapat memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat di tingkat desa,” ujar Asisten ll Pemkab Mitra ini.