DLH Laksanakan Konsultasi Publik II Rumus Skenario Pembangunan Berkelanjutan KLHS RPJMD Tahun 2025-2029

MITRA,SULAWESION.COM- Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) melaksanakan Konsultasi Publik II perumusan skenario pembangunan berkelanjutan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025-2029.Kegiatan tersebut diadakan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mitra, Kamis 13/2/25 yang dibuka oleh Asisten 2 Bidang Pembangunan dan Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten.

Dalam Sambutan Asisten 2 Arnold Mokosolang MM mengungkapkan bahwa kehadirannya mewakili Sekda David Lalandos AP MM untuk memonitoring pelaksanaan kegiatan yang sangat penting untuk dilaksanakan berkaitan dengan perumusan skenario pembangunan berkelanjutan.

“Banyak sekali yang perlu kita buat dalam rangka penyusunan RPJMD. Ini yang akan menjadi dasar untuk pembangunan berkelanjutan. Apalagi berkaitan dengan kajian lingkungan hidup strategis. Sehingga saat pemohon datang bisa direkomendasi dengan dasar kajian yang sudah dilakukan,” ungkapnya sembari menambahkan dengan dokumen yang telah disiapkan akan menjadi dasar memformulasikan wajah Minahasa Tenggara di tahun-tahun yang akan datang. Target dokumen sudah siap saat bupati terpilih menjalankan tugas selama lima tahun.

Sementara itu Kepala DLH Mitra, Royke Lumingas SH menjelaskan bahwa penyusunan KLHS RPJMD Kabupaten Mitra merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Mitra Tahun 2025-2029. “Hasil dari RPJMD yang telah terintegrasi dengan KLHS tersebut dijadikan pedoman kepala daerah di Mitra guna menyusun Visi dan Misi serta program yang dapat menyelaraskan arah kebijakan dan sasaran pokok pembangunan tahap pertama RPJMD tahun 2025-2029,” jelas Lumingas.

Ia menambahkan, tujuan dari pelaksanaan konsultasi publik adalah untuk memastikan bahwa pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar pembangunan dengan memperhatikan potensi dampak pembangunan melalui penyusunan rekomendasi perbaikan berupa antisipasi, mitigasi, adaptasi, dan atau kompensasi program dan kegiatan.

Peserta mendapatkan materi akademisi Sofia Wantasen, Joudy Luntungan, dan Tony Kurtis.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *