MITRA,SULAWESION.COM-Pembelajaran demokrasi tidak hanya penting bagi pemilih, tetapi juga calon pemilih dari kalangan siswa. Upaya itu terus digalakkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Minahasa Tenggara melalui pendampingan Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (Pilosis),Kamis (25/9/2025).
Pilosis di SMA Negeri 1 Tombatu sukses digelar dengan pendampingan penuh dari KPU Mitra. Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Mitra, Lucky Mamahit, mengatakan kegiatan ini menjadi bagian dari agenda rutin lembaga dalam menanamkan nilai demokrasi sejak dini.
“Di tahun 2025, kami sudah melakukan pendampingan Pilosis di dua sekolah, yakni SMK Negeri 1 Ratahan dan SMA Negeri 1 Tombatu,” ujar Mamahit.
Ia menjelaskan, pemilihan pengurus OSIS didesain menyerupai tahapan pemilu, mulai dari pendataan pemilih, pencalonan, kampanye, penyampaian visi-misi, pemungutan suara, hingga penghitungan suara. “Ini media edukatif agar siswa memahami langsung proses berdemokrasi,” kata dia.
Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Mitra, Ryan Sandag, menambahkan, Pilosis dirancang layaknya miniatur pemilihan kepala daerah. “Memang ada beberapa penyesuaian dengan aturan sekolah, terutama di tahap pencalonan. Namun proses inti, termasuk pemungutan dan penghitungan suara, tetap dijalankan oleh panitia dan KPPS layaknya pilkada,” ucap Sandag.
Hasil pleno rekapitulasi suara menetapkan pasangan calon nomor urut 2, Gabriel Bryaen Ponomban dan Yehuda Yabes Manoppo, sebagai Ketua dan Wakil Ketua OSIS terpilih periode 2025–2026. Ketua Komite Pemilihan, Sandi Tumiwa, menegaskan seluruh pasangan calon menerima hasil pemilihan tanpa keberatan.
Kepala SMAN 1 Tombatu, Very Wanta, menyambut baik pendampingan tersebut. “Kegiatan seperti ini penting untuk menanamkan kesadaran politik sejak dini. Kami berharap siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik berdemokrasi,” ujarnya.
Guru Pembina OSIS, Andrew Pontoh, menilai Pilosis sebagai wadah pembentukan karakter siswa. “Lebih dari sekadar pemilihan pengurus, ini sarana pendidikan politik yang sehat dan inklusif untuk melahirkan generasi pemilih cerdas serta berintegritas,” kata Pontoh.







