MITRA,SULAWESION.COM- Guna mendukung program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Tenggara (Mitra), Ronald Kandoli dan Fredy Tuda, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) menggelar pembukaan kelas perdana pelatihan Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) ke Jepang. Kegiatan ini berlangsung di SMP Negeri 1 Ratahan, Senin, 7 Juli 2025.
Kepala Disnakertrans, Jeane Pandelaki, SE, ME, dalam laporannya kepada Bupati Ronald Kandoli, menyampaikan bahwa program pelatihan CPMI ke Jepang merupakan bagian dari visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Mitra untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, membuka akses kerja internasional, serta menciptakan generasi muda yang produktif dan mandiri.
“Program ini juga menjadi upaya konkret Pemkab dalam memberikan solusi atas tantangan ketenagakerjaan dan pengentasan kemiskinan melalui peningkatan kompetensi dan daya saing global,” ujar Pandelaki.
Pandelaki menjelaskan, antusiasme masyarakat terhadap program ini sangat tinggi. Dari 1.055 pendaftar, telah terpilih 35 peserta terbaik melalui seleksi ketat.
“Adapun tahap seleksi meliputi seleksi dokumen awal, tes kesehatan bekerja sama dengan RSUD Mitra Sehat, tes kemampuan dasar, wawancara, hingga penandatanganan komitmen bersama orang tua atau pasangan bagi peserta yang sudah menikah,” tambahnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan berbagai pihak lintas sektor sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Kesehatan dan RSUD Mitra Sehat atas fasilitasi pemeriksaan kesehatan peserta. Begitu juga kepada Dinas Pendidikan dan SMP Negeri 1 Ratahan yang menyediakan sarana pelatihan berupa ruang kelas dan infrastruktur pendukung lainnya. Terima kasih juga kepada Dinas Komunikasi dan Informatika atas dukungan publikasi dan jaringan internet,” tutur Pandelaki.
Selain itu, Pandelaki menyampaikan apresiasi kepada Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Mitra yang turut mendukung pelaksanaan seleksi, serta Polres Minahasa Tenggara yang berperan penting dalam memastikan proses seleksi berjalan aman, tertib, dan transparan. Ia juga berterima kasih kepada seluruh SKPD di lingkungan Pemkab Mitra yang mendukung pelaksanaan program ini.
“Kami juga memberikan apresiasi kepada JGEC (Jayadi Global Education Center) sebagai mitra penyelenggara pelatihan dan pemberangkatan CPMI, yang telah bersinergi dengan Pemkab Mitra untuk memastikan program berjalan profesional dan berstandar internasional,” ucapnya.
Pandelaki menjelaskan, pelatihan akan berlangsung selama kurang lebih enam bulan, terdiri dari empat bulan pelatihan intensif Bahasa Jepang dan dilanjutkan dua bulan pelatihan keterampilan serta budaya kerja. Peserta juga akan mengikuti ujian Bahasa Jepang N4 dan ujian Specified Skilled Worker (SSW) sebagai syarat kelulusan dan pemberangkatan ke Jepang.
“Selama pelatihan, peserta akan dibina secara holistik, baik dari sisi kemampuan bahasa, etos kerja, pemahaman budaya Jepang, hingga penguatan karakter dan disiplin kerja,” jelasnya.
Menutup sambutannya, Pandelaki menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pembukaan pelatihan, tetapi awal dari mimpi besar agar Minahasa Tenggara menjadi lumbung pekerja migran Indonesia, tidak hanya ke Jepang, tetapi juga ke Korea Selatan hingga Eropa.
“Dengan kerja tim, kolaborasi lintas sektor, dan semangat inovasi, kami percaya Minahasa Tenggara Bisa! Kepada para peserta, perjuanganmu dimulai hari ini, masa depanmu dimulai saat ini. Tidak ada yang bisa membantumu sukses selain dirimu sendiri. Minahasa Tenggara Bisa! Pergi Migran, Pulang Juragan!” tutup Pandelaki.







