Banjir Mojorembun Mengejutkan, Aksi Cepat Pemkab Blora Menenangkan

Wakil Bupati Blora serahkan bantuan kepada korban banjir di Desa Mojorembun, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora

Blora,SULAWESION.COM-Air mulai merangsek ke rumah-rumah warga sekitar tengah malam, membawa serta kepanikan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Desa Mojorembun, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, dilanda banjir besar yang belum pernah terjadi selama bertahun-tahun. Tak hanya merendam rumah, banjir itu turut melumpuhkan sekolah, fasilitas umum, hingga lahan pertanian.

Dalam situasi darurat itu, Pemerintah Kabupaten Blora tak tinggal diam. Wakil Bupati Blora, Sri Setyorini, yang akrab disapa Budhe Rini, turun langsung ke lapangan.

Bacaan Lainnya

Ia memerintahkan sejumlah dinas terkait untuk segera melakukan langkah-langkah penanganan, baik jangka pendek maupun panjang.

“Saya minta Dinas PUPR segera lakukan penanganan darurat untuk infrastruktur yang rusak dan membahayakan warga. Jalan dan jembatan yang terdampak harus cepat ditangani,” tegasnya saat meninjau lokasi banjir dan menyerahkan bantuan di Mojorembun, Rabu (21/5).

Budhe Rini juga menyoroti perlunya evaluasi komprehensif terhadap penyebab banjir setelah air surut. “Harus kita kaji, apakah karena sedimentasi sungai atau faktor lain. Kita harus bersiap untuk mencegah hal seperti ini kembali terjadi,” ujarnya.

Sebagai upaya strategis jangka panjang, Pemkab Blora berencana menjalin kerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Langkah ini diharapkan bisa memperkuat sistem pengelolaan air dan mencegah bencana serupa di masa depan.

Dalam kunjungannya, Wabup Rini didampingi anggota DPRD Blora, Warsit, Sekda Blora, Asisten Sekda, serta sejumlah kepala OPD. Mereka menyerahkan bantuan darurat berupa sembako dan logistik, termasuk peralatan dapur umum dan obat-obatan.

“Bantuan akan kami distribusikan secara bertahap, disesuaikan dengan jumlah warga terdampak,” jelas Budhe Rini.

Duka Ribuan Jiwa

Menurut data dari pemerintah desa, banjir ini memengaruhi sekitar 400 Kepala Keluarga atau lebih dari 1.200 jiwa. Farida Nur Hayati, Sekretaris Desa Mojorembun, mengungkapkan tingginya air di beberapa titik bahkan mencapai setinggi leher orang dewasa.

“Kami melakukan evakuasi dengan bantuan relawan yang sudah terlatih dari BPBD. Namun, kami kekurangan perahu karet. Kemarin hanya ada satu,” ungkapnya.

Farida mengapresiasi perhatian pemerintah daerah yang dinilai cepat tanggap. “Dengan sigap, kami langsung menerima bantuan sembako dan pelayanan kesehatan dari puskesmas,” tambahnya.

Dapur umum juga sudah disiapkan oleh Dinas Sosial, menyuplai kebutuhan pangan warga selama masa krisis.

Cerita Warga di Tengah Malam

Siti Mutmainah, salah satu warga terdampak, masih mengingat jelas kepanikan yang terjadi saat air mulai masuk ke rumahnya. “Sekitar jam 12 malam, air tiba-tiba naik dan masuk ke rumah. Kami panik. Kulkas, TV, tempat tidur terendam. Kami belum pernah mengalami ini sebelumnya. Ini banjir terparah,” ujarnya lirih.

Meski trauma masih membekas, warga Mojorembun kini mulai bangkit. Gotong royong dan bantuan dari berbagai pihak menjadi nafas baru dalam proses pemulihan.

“Terima kasih kepada Ibu Wakil Bupati atas bantuannya. Semoga berkah dan bisa membantu kami memulai kembali kehidupan,” pungkas Mutmainah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan