Blora Buka Pintu Dunia: Lima Mahasiswa Asing Ikuti Tur Budaya dan Kuliner Lokal

Bupati Blora Sambut Lima Mahasiswa Asal Kenya, Vanuatu, dan Papua Nugini dari Politeknik Energi dan Mineral

BLORA,SULAWESION.COM- Suasana hangat terasa di Rumah Dinas Bupati Blora ketika lima mahasiswa internasional dari Politeknik Energi dan Mineral (PEM) Akamigas Cepu, Selasa 2 Desember 2025, resmi diterima oleh Bupati Blora, Arief Rohman.

Para mahasiswa yang berasal dari Kenya, Vanuatu, dan Papua Nugini itu disambut dengan dialog interaktif serta pengenalan budaya khas Blora.

Bacaan Lainnya

Bupati Arief mengawali pertemuan dengan pesan selamat datang sekaligus harapan agar para mahasiswa memperoleh pengalaman akademik dan budaya yang berkesan.

Sebagai bentuk kenang-kenangan, ia menyerahkan bukunya berjudul “DIPLOMASI KULINER” yang merefleksikan pentingnya kuliner sebagai jembatan komunikasi antarbangsa.

“Selamat datang di Blora. Saya harap kalian betah di Blora, khususnya di Cepu. Mari kita berdialog dan mengenal Blora lebih dekat,” ujar Arief.

Bupati menegaskan kunjungan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat keterbukaan Blora terhadap dunia internasional.

Terlebih, daerah itu tengah bersiap dengan hadirnya Kantor Imigrasi Kelas I, yang diharapkan dapat menunjang mobilitas akademisi dan pelajar asing.

“Blora ini kaya, tidak hanya migas, tetapi juga budaya dan seni. Batik kami, Barongan kami, kuliner kami semua adalah aset yang patut diperkenalkan,” ungkapnya.

Arief juga menyampaikan ambisi Blora menjadi pusat pendidikan yang inklusif dan menarik bagi mahasiswa dari berbagai negara.

“Kami berharap semakin banyak mahasiswa internasional yang datang dan belajar di Blora. Kami siap menjadi destinasi pendidikan yang ramah dan berbudaya,” tambahnya.

Kedatangan para mahasiswa merupakan bagian dari agenda resmi PEM Akamigas Cepu untuk memperkenalkan warisan lokal Blora.

Sepanjang kunjungan, mereka diajak menelusuri proses pembuatan Batik Blora di rumah produksi setempat, mencoba teknik membatik, serta mencicipi kuliner khas seperti sate Blora dan sego megono.

Puncak kunjungan berlangsung di Desa Nglebur, Kecamatan Jiken, di mana para mahasiswa menyaksikan kemeriahan Festival Barongan, salah satu pertunjukan seni khas Blora yang memadukan musik, tari, dan kostum tradisional.

Melalui rangkaian kegiatan ini, pemerintah daerah berharap tercipta jembatan diplomasi budaya yang lebih kuat sekaligus memperkuat posisi Blora sebagai destinasi pendidikan dan budaya bagi komunitas internasional.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan