Blora Kebut Sentra Lele, Bupati Arief Rohman Launching Pelatihan di 16 Kecamatan

Bupati Blora Dr. Arief Rohman beri bantuan kepada Kelompok Budidaya Ikan Lele.

BLORA,SULAWESION.COM– Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora di bawah kepemimpinan Bupati Arief Rohman untuk memperkuat sektor pertanian, peternakan, dan perikanan kembali dibuktikan.

Melalui Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4), Pemkab meluncurkan program Pelatihan Budidaya Ikan Lele serentak di 16 kecamatan.

Bacaan Lainnya

Peluncuran program ini berlangsung di Pendopo Kecamatan Cepu, Senin 5 Mei 2025 dan menjadi langkah konkret dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal perikanan.

Tak hanya memberikan pelatihan, Bupati Arief Rohman juga menyerahkan bantuan sarana budidaya lele kepada sejumlah kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan). Bantuan yang diberikan berupa kolam bulat, benih lele, pakan ikan, dan perlengkapan pendukung lainnya.

Kelompok penerima bantuan antara lain Pokdakan Sarang Lele Milenial (Cepu), Pokdakan Berkah Mandiri (Temengeng, Sambong), Pokdakan Barokah Lele (Panolan, Kedungtuban), serta Pokdakan Mina Sanggar Pule (Nglobo, Jiken). Nantinya, program ini akan berlanjut ke kecamatan-kecamatan lain di Blora.

Bupati Arief menegaskan, penguatan sektor perikanan merupakan bagian dari prioritas 99 hari kerja dirinya bersama Wakil Bupati Sri Setyorini.

Ia menyebut peluang pengembangan lele di Blora sangat besar dengan pasar yang masih terbuka lebar, apalagi didukung posisi geografis yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur.

“Kita ingin sektor perikanan, terutama budidaya lele, bisa menjadi kekuatan baru Blora selain pertanian. Dengan potensi ini, kita berharap ekonomi desa ikut tumbuh,” ungkap Arief Rohman.

Bupati juga mengapresiasi keberhasilan Desa Panolan, Kedungtuban, yang mampu mengembangkan budidaya lele secara efektif dan menjadi inspirasi bagi desa lain.

Kepada para peserta pelatihan, Bupati berpesan agar ilmu yang didapat bisa langsung dipraktikkan di desa masing-masing. Ia juga berjanji akan melakukan kunjungan untuk memantau perkembangan mereka di lapangan.

“Teori sudah diberikan, sekarang tugasnya dipraktikkan. Saya tunggu inovasi dari masing-masing desa,” tandasnya.

Sementara itu, Sugiyanto, Ketua Pokdakan Barokah Lele Desa Panolan, menyampaikan apresiasinya kepada Pemkab Blora.

Menurutnya, dukungan yang berkesinambungan sejak 2019 telah mengubah pandangan masyarakat terhadap usaha budidaya lele.

“Dulu banyak yang ragu, sekarang lele jadi sumber tambahan penghasilan. Bahkan pemuda desa banyak yang tertarik bergabung,” kata Sugiyanto.

Saat ini, Pokdakan Barokah telah memiliki lebih dari 300 kolam lele aktif, dengan anggota yang terus bertambah. Pendampingan dari dinas terkait juga terus berlanjut, mulai dari pembuatan kolam hingga teknik budidaya.

Dukungan penuh dari pemerintah ini diharapkan mampu menjadikan Blora sebagai salah satu sentra budidaya lele unggulan di Jawa Tengah, sekaligus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat desa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan