BLORA, SULAWESION.COM – Bupati Blora, Arief Rohman berencana mengajukan percepatan pembangunan tiga ruas jalan provinsi yang melintasi Kabupaten Blora kepada Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi.
Usulan itu disampaikan dalam Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Tahun 2025 se-eks Karesidenan Pati yang digelar di Pendopo Kabupaten Pati pada Senin 21 April 2025.
Adapun tiga ruas jalan yang diajukan meliputi; Ruas Todanan–Ngawen, Kunduran–Ngawen–Blora, dan Perbatasan Grobogan–Doplang (Jati)–Cepu
Bupati Arief menilai, peningkatan infrastruktur pada ketiga ruas tersebut sangat penting untuk mendorong konektivitas antarwilayah, memperlancar distribusi hasil pertanian, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal. Ia berharap Pemprov Jawa Tengah memberikan perhatian serius terhadap usulan ini.
Dorong Blora Jadi Kekuatan Pangan Nasional
Dalam forum strategis tersebut, Bupati Arief juga menyampaikan presentasi mengenai potensi unggulan Kabupaten Blora.
Ia menegaskan kesiapan Blora dalam memperkuat posisi Jawa Tengah sebagai lumbung pangan nasional.
“Kami siap meneguhkan Jawa Tengah sebagai penopang utama ketahanan pangan nasional. Blora akan fokus pada pengembangan sektor agro, energi, dan hilirisasi,” tegasnya.
Musrenbangwil sendiri merupakan bagian dari tahapan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026.
Forum ini menjadi ajang penting untuk menyinkronkan arah kebijakan, menyatukan visi pembangunan lintas wilayah, serta mengidentifikasi solusi atas persoalan bersama.
Musrenbangwil akan digelar secara bergiliran di enam eks Karesidenan di Jawa Tengah. Wilayah eks Karesidenan Pati meliputi Blora, Pati, Kudus, Rembang, dan Jepara.
Gubernur Luthfi Fokus Tuntaskan Infrastruktur 2025
Dalam sambutannya, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi menegaskan bahwa tahun 2025 menjadi momentum krusial untuk menyelesaikan pembangunan infrastruktur dan layanan dasar.
Menurutnya, capaian tersebut menjadi landasan kuat menuju swasembada pangan pada tahun 2026.
“Program pembangunan harus dirancang berkelanjutan dan bertahap. Tahun 2025 adalah tahun penyelesaian infrastruktur dan pelayanan dasar, tahun berikutnya kita melompat menuju swasembada pangan,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan optimismenya terhadap capaian produksi padi Jawa Tengah yang ditargetkan mencapai 11 juta ton pada 2025.
Hingga April 2025, produksi sudah menyentuh angka 4,9 juta ton. Kendati sempat turun pada 2023.
Menutup arahannya, Gubernur Luthfi menekankan pentingnya pemetaan masalah secara komprehensif dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Ini baru tahap awal belanja masalah. Finalisasi dilakukan pada Musrenbang tingkat provinsi, dengan menghadirkan tokoh masyarakat dan dipimpin langsung oleh forkopimda,” tandasnya.