JAKARTA,SULAWESION.COM– Sekitar 30-an anak muda dari Aceh sampai Papua berkesempatan bertemu dengan kepala Badan Percepatan (BP) Pengentasan Kemiskinan (Taskin) Budiman Sudjatmiko, Kamis 22 Mei 2025.
Kelompok anak muda ini tergabung dalam peserta Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) angkatan 10. Yang terdiri dari berbagai latar belakang.
Pertemuan berlangsung di Hotel Pomelotel, Jakarta. Pertemuan tersebut menjadi sesi terakhir dalam kegiatan KBFP angkatan ke 10 tahun 2025.
Budiman Sudjatmiko memaparkan materi terkait pengentasan kemiskinan menuju Indonesia adil dan makmur.
Dirinya menyampaikan sejumlah problem yang menyebabkan kemiskinan pada suatu negara-bangsa. Diskusi yang sangat dalam, tajam dan menarik.

Untuk keluar dan mengentaskan kemiskinan, penting untuk memahami problem-problem tersebut dan melakukan sejumlah kebijakan strategis sehingga Indonesia mampu melakukan lompatan besar menjadi negara yang makmur, adil, maju dan merata.
Budiman juga menyampaikan pentingnya para pemimpin muda untuk terlibat dalam berbagai kegiatan positif yang mampu mendorong upaya pengentasan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Para pemuda Indonesia dari mulai tingkat desa sampai kota, daerah dan nasional, harus memahami dan mengikuti perkembangan teknologi dalam upaya mendorong perekonomian, menurunkan kemiskinan dan mewujudkan kesejahteraan.
Pada kesempatan diskusi tersebut saya berkesampatan menyampaikan angka kemiskinan di Bolmong Utara. Yang terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin dari tahun ke tahun. Termasuk pada 2023 akibat ada dampaknya El Nino yang menyebabkan kemarau panjang.
Saya juga berkesempatan menanyakan program BP Taskin bagaimana mengatasi atau mencegah kemiskinan di daerah pertanian.
Course Leader KBFP, Dimas Oky Nugroho mengatakan, tujuan pelatihan singkat dan pertemuan pemimpin muda ini untuk mempersiapkan generasi-generasi muda Indonesia sebagai calon pemimpin publik.
Saat ini alumni KBFP telah membentuk sekitar seribu lebih jejaring pemimpin muda nasional dan berkiprah di berbagai bidang, mulai dari menteri, kepala daerah, anggota legislatif, pemimpin kampus, media, hingga organisasi masyarakat sipil.

“Prinsip kita adalah mengumpulkan para pemimpin muda dalam satu semangat besar. Mari mencintai dan membangun negara ini secara guyub dan produktif,”ujarnya.
Pelatihan ini secara konsisten telah diinisiasi secara independen sejak 2011, meningkatkan kesadaran kebangsaan dan menjahit jejaring pemimpin muda, para ‘local champion’.
“Apapun latar belakangnya, terpenting mereka anak bangsa, ingin berkontribusi memajukan lingkungannya, daerahnya, bangsa dan negaranya,” kata Dimas.
Prosesnya seleksi rekrutmen dilakukan selektif, yakni kiprah dan karakter calon peserta Kader Bangsa Fellowship akan sangat menjadi perhatian tim seleksi independen yang terdiri sejumlah pakar.
KBFP angkatan 10 sendiri diikuti oleh 32 peserta dan 5 Visiting Fellow, mereka adalah pemimpin muda dengan berbagai latar belakang: kepala daerah muda, legislator.
Hakim, akademisi, peneliti, aktivis, pemimpin organisasi kepemudaan dan keagamaan, guru, masyarakat sipil dan advokasi, pegiat pangan, pertanian, energi dan lingkungan, entrepreneur, pegiat UMKM dan koperasi, jurnalis dan pekerja New Media, serta profesional.
Kegiatan KBFP angktan ke 10 digelar di Jakarta digelar sejak Senin 19 Mei 2025 hingga Kamis 22 Mei 2025.