JAKARTA,SULAWESION.COM– Sekitar 30-an anak muda dari Aceh sampai Papua berkesempatan bertemu dengan ekonom Indonesia dan Staf khusus Menko Perekonomian Republik Indonesia (RI), Raden Pardede, Selasa 20 Mei 2025.
Kelompok anak muda ini tergabung dalam peserta Kader Bangsa Fellowship Program (KBFP) angkatan 10. Yang terdiri dari berbagai latar belakang.
Pertemuan berlangsung di Hotel Pomelotel, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut Raden Pardede membahas isu geopolitik, ekonomi global dan prospek ekonomi nasional.
Dirinya menyampaikan perkembangan ekonomi global saat ini. Saat sesi diskusi saya menyampaikan gambaran pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) dalam tiga tahun terakhir.
Termasuk bagaimana penurunan pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada tahun 2023. Yang disebut karena ada dampak El Nino. Dimana pertumbuhan ekonomi ada diangka 5,43 persen. Turun dibandingkan tahun 2022 yaitu 5,52 persen.
Pada momen ini saya sampaikan Bolmong Utara merupakan wilayah pertanian yang rentan terkena dampak perubahan iklim.

Raden Pardede mengatakan dalam menghadapi perubahan iklim perlu ada mitigasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Dirinya-pun mengingatkan bagaimana wilayah pertanian untuk memperkuat penyuluh pertanian, irigasi pertanian hingga bibit yang sesuai dengan situasi perkembangan lingkungan saat ini (tahan akan perubahan iklim).
Sementara itu, Course Leader KBFP, Dimas Oky Nugroho mengatakan, tujuan pelatihan singkat dan pertemuan pemimpin muda ini untuk mempersiapkan generasi-generasi muda Indonesia sebagai calon pemimpin publik.
Saat ini alumni KBFP telah membentuk sekitar seribu lebih jejaring pemimpin muda nasional dan berkiprah di berbagai bidang, mulai dari menteri, kepala daerah, anggota legislatif, pemimpin kampus, media, hingga organisasi masyarakat sipil.
“Prinsip kita adalah mengumpulkan para pemimpin muda dalam satu semangat besar. Mari mencintai dan membangun negara ini secara guyub dan produktif,”ujarnya.
Pelatihan ini secara konsisten telah diinisiasi secara independen sejak 2011, meningkatkan kesadaran kebangsaan dan menjahit jejaring pemimpin muda, para ‘local champion’.
“Apapun latar belakangnya, terpenting mereka anak bangsa, ingin berkontribusi memajukan lingkungannya, daerahnya, bangsa dan negaranya,” kata Dimas.
Prosesnya seleksi rekrutmen dilakukan selektif, yakni kiprah dan karakter calon peserta Kader Bangsa Fellowship akan sangat menjadi perhatian tim seleksi independen yang terdiri sejumlah pakar.

KBFP angkatan 10 sendiri diikuti oleh 32 peserta dan 5 Visiting Fellow, mereka adalah pemimpin muda dengan berbagai latar belakang:
Kepala daerah muda, legislator, hakim, akademisi, peneliti, aktivis, pemimpin organisasi kepemudaan dan keagamaan, guru, masyarakat sipil dan advokasi.
Pegiat pangan, pertanian, energi dan lingkungan, entrepreneur, pegiat UMKM dan koperasi, jurnalis dan pekerja New Media, serta profesional.
Kegiatan KBFP angktan ke 10 digelar di Jakarta digelar sejak Senin 19 Mei 2025 hingga Kamis 22 Mei 2025.