Digitalisasi Retribusi: Blora Luncurkan E-Parkir, Targetkan Kenaikan PAD 400 Persen

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Blora, Kiswoyo saat meluncur E-Parkir. (Dokumentasi | Ist)

BLORA, SULAWESION.COM – Pemerintah Kabupaten Blora resmi meluncurkan uji coba sistem Parkir Elektronik (E-Parkir) di Pasar Rakyat Sido Makmur pada Rabu (9/7/2025). Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar transformasi ekonomi digital daerah dan penguatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), khususnya dari sektor retribusi parkir.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Blora, Kiswoyo menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan hasil perencanaan panjang sejak 2019, dan kini mulai diimplementasikan secara bertahap. “Hari ini kita tidak hanya menguji sistem baru, tapi juga mengubah cara kita mengelola potensi ekonomi lokal dengan lebih akuntabel dan efisien,” tegas Kiswoyo.

Bacaan Lainnya

Naikkan PAD, Minimalkan Kebocoran

Salah satu poin kunci dari E-Parkir adalah efisiensi dan transparansi dalam penarikan retribusi. Sistem ini menargetkan kenaikan drastis PAD hingga Rp1,6 miliar per tahun, melonjak empat kali lipat dibanding angka sebelumnya yang hanya Rp400 juta per tahun.

Pembayaran parkir akan dilakukan secara cashless, terintegrasi dengan sistem e-money lintas bank dan langsung tersambung ke kas daerah secara real-time. Ini dilakukan guna mencegah kebocoran penerimaan dan memotong jalur birokrasi yang selama ini kerap menjadi titik rawan.

“Digitalisasi bukan hanya tren, tapi kebutuhan untuk memastikan pendapatan daerah benar-benar masuk tanpa kebocoran. Inilah bentuk pertanggungjawaban kita kepada publik,” tambahnya.

Transisi Bertahap, Edukasi Jadi Kunci

Uji coba E-Parkir akan berlangsung selama dua hari, hingga Kamis (11/7/2025). Fokus utama adalah sosialisasi kepada masyarakat dan edukasi mengenai cara penggunaan sistem baru ini.

Selama empat bulan pertama, Pemkab Blora akan menerapkan sistem campuran: bulan pertama 70% tunai dan 30% digital, lalu meningkat bertahap hingga 100% cashless pada bulan keempat.

“Kami tidak serta-merta mengubah sistem secara drastis. Edukasi dan adaptasi warga menjadi prioritas utama agar transformasi ini berjalan mulus dan diterima publik,” jelas Kiswoyo.

Petugas Parkir Tetap Dilibatkan, Ditingkatkan Kesejahteraannya

Meski sistem digital mulai diterapkan, Pemkab Blora tetap melibatkan sekitar 30 petugas parkir, yang terdiri dari 13 tenaga terampil dan 18 non-terampil. Mereka tidak hanya dipertahankan, tetapi juga diberi perlindungan dan fasilitas yang lebih baik.

“Para petugas akan dibekali seragam, jaminan asuransi, dan Tunjangan Hari Raya (THR). Transformasi ini tidak boleh meninggalkan mereka yang selama ini menjadi bagian dari sistem,” tegasnya.

Langkah Awal Menuju Ekosistem Ekonomi Daerah yang Digital

Jika dinilai sukses, sistem E-Parkir akan diperluas ke pasar-pasar lainnya di Kabupaten Blora. Pemkab melihat digitalisasi sebagai fondasi utama untuk mendorong reformasi ekonomi lokal berbasis teknologi.

“Ini bukan sekadar urusan parkir. Ini adalah langkah awal membangun ekosistem ekonomi yang lebih modern, inklusif, dan berdaya saing,” pungkas Kiswoyo.

Dengan peluncuran E-Parkir, Blora menunjukkan komitmen nyata dalam membangun tata kelola ekonomi yang lebih transparan, efisien, dan berorientasi masa depan. Bukan tidak mungkin, digitalisasi retribusi parkir ini akan menjadi model bagi kabupaten lain di Indonesia dalam mengoptimalkan potensi PAD secara berkelanjutan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan