Kapolsek Todanan Perkuat Pendampingan Petani Jagung di Blora

Kanit Binmas, Kanit Samapta, serta Lubasar PPL Desa Kajengan. (Dokumentasi | Ist)

BLORA, SULAWESION.COM – Ketahanan pangan nasional tidak hanya bertumpu pada petani dan pemerintah, tetapi juga memerlukan dukungan lintas sektor.

Di Kabupaten Blora, dukungan itu hadir langsung dari jajaran kepolisian. Kapolsek Todanan, Iptu Suhari, bersama timnya, turun ke lahan persawahan Desa Kajengan, Kecamatan Todanan, untuk memantau perkembangan tanaman jagung yang baru berusia tujuh hari, Rabu (30/7/2025).

Bacaan Lainnya

Kegiatan monitoring ini dimulai pukul 09.00 WIB dan dihadiri oleh Kanit Binmas, Kanit Samapta, serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Kajengan, Lubasar.

Kolaborasi ini menunjukkan keseriusan berbagai pihak dalam memastikan pertumbuhan tanaman jagung berlangsung optimal. Jagung sendiri menjadi salah satu komoditas unggulan di Blora, yang kontribusinya signifikan terhadap ketahanan pangan dan ekonomi lokal.

“Turunnya polisi ke sawah bukan hal biasa, ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap kesejahteraan masyarakat. Kami ingin memastikan petani mendapatkan pendampingan yang optimal sejak awal masa tanam,” kata Iptu Suhari saat ditemui di lokasi.

Menurutnya, dengan pemantauan berkala, masalah seperti serangan hama atau gangguan cuaca dapat diantisipasi lebih cepat sehingga tidak mengganggu produktivitas.

Selain pemantauan, kegiatan ini juga menjadi ajang dialog dengan petani. Aparat kepolisian mendengarkan langsung keluhan, tantangan, dan harapan petani.

PPL Desa Kajengan, Lubasar, menyebut kehadiran Polsek Todanan memberikan semangat baru bagi petani.

“Mereka merasa tidak bekerja sendiri. Ada dukungan nyata dari aparat keamanan yang turut memikirkan keberhasilan pertanian,” ujarnya.

Suasana monitoring berlangsung kondusif. Interaksi yang terjalin memperlihatkan hubungan harmonis antara polisi dan masyarakat. Para petani pun mengaku lebih termotivasi melihat kepedulian aparat yang biasanya hanya dikenal di bidang keamanan, kini ikut aktif dalam sektor pertanian.

Upaya sinergis ini diharapkan tidak hanya meningkatkan hasil panen jagung di Desa Kajengan, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan di tingkat daerah. Jika pola kerja sama seperti ini terus berlanjut, Blora berpeluang menjadi salah satu lumbung jagung yang mampu menopang kebutuhan nasional.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan