Lasem Jadikan Festival Kota Pusaka 2025 Ruang Budaya dan Solusi Ekonomi

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Rembang, M. Mahfudz dan Danramil 06 Lasem, Kapten Czi. Asmubin. (Dokumentasi | Ist)

REMBANG, SULAWESION.COM — Festival Kota Pusaka Lasem 2025 resmi dibuka meriah pada Rabu (10/9/2025) malam di Alun-Alun Lasem. Ribuan warga tumpah ruah menyambut perhelatan yang memadukan perayaan budaya dengan program gerakan pangan murah. Acara dibuka langsung oleh Danramil 06 Lasem, Kapten Czi. Asmubin, yang menegaskan pentingnya momentum ini sebagai ruang persatuan sekaligus penggerak ekonomi rakyat.

“Kalau semua berjalan sukses, kegiatan seperti ini sangat mungkin kita gelar rutin setiap tiga bulan sekali. Harapannya bisa membawa manfaat, berkah, dan barokah bagi masyarakat Lasem,” ujar Kapten Czi. Asmubin dalam sambutannya.

Bacaan Lainnya

Sejak sore, masyarakat sudah memadati alun-alun. Iringan musik tradisional, pameran kuliner khas, hingga deretan lapak UMKM menghadirkan suasana semarak. Namun, daya tarik terbesar justru datang dari gerakan pangan murah yang menjual kebutuhan pokok dengan harga jauh di bawah pasaran. Beras, minyak goreng, gula pasir, hingga telur ayam ludes diserbu warga hanya dalam hitungan jam.

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kabupaten Rembang, M. Mahfudz, menegaskan bahwa gerakan pangan murah di tengah festival ini adalah bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat di tengah fluktuasi harga sembako.

“Festival ini bukan hanya menampilkan wajah budaya dan sejarah Lasem sebagai kota pusaka, tetapi juga momentum nyata membantu masyarakat memperoleh pangan dengan harga terjangkau,” katanya.

Atmosfer kebersamaan terasa kental. Aparat, pelaku UMKM, pedagang kreatif, hingga masyarakat kecil berbaur dalam suasana guyub rukun.

Ketua Paguyuban Kampung Harmonis Pedagang Kreatif Alun-Alun Lasem, Hartanto alias Mas Bendel, mengapresiasi dukungan penuh dari TNI, Pemkab Rembang, Bulog, serta berbagai pihak yang terlibat. Menurutnya, sinergi tersebut selaras dengan program nasional dalam mewujudkan kemandirian pangan.

“Ini kepedulian yang luar biasa. Harapan kami, kegiatan ini bisa jadi agenda tetap, bukan hanya untuk menggerakkan roda ekonomi, tetapi juga membantu masyarakat kurang mampu. Program ini sejalan dengan nawacita Presiden Prabowo yang menekankan kemandirian pangan dan kesejahteraan rakyat,” ungkap Hartanto.

Festival Kota Pusaka Lasem 2025 yang berlangsung hingga Minggu (14/9/2025) ini menghadirkan rangkaian agenda budaya, mulai dari pertunjukan seni, pameran UMKM, hingga bazar kuliner. Kehadiran gerakan pangan murah di dalamnya menjadi bukti bahwa festival bukan sekadar hiburan, tetapi juga instrumen gotong royong dalam mengatasi tantangan ekonomi.

Dengan dukungan TNI, pemerintah daerah, dan partisipasi aktif masyarakat, Lasem berpotensi menjadi model nasional bagaimana perayaan budaya dapat diintegrasikan dengan penguatan ekonomi dan program sosial. Festival ini menghadirkan wajah baru Lasem sebagai kota pusaka yang tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga menjawab kebutuhan nyata rakyatnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan