TUBABA, SULAWESION.COM- Masyarakat Kelurahan Daya Murni (way bangik) Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat di gemparkan penemuan sumber mata air bersejarah oleh warga setempat.
Penemuan tersebut lalu ditanggapi oleh abah Kh. Ali Qosim selaku pengurus Ponpes pengaturan agung Nur Alif, dan didampingi oleh bapak Dayat selaku ketua lingkungan Daya Murni beserta beberapa warga setempat pada malam hari 05 Desember 2023 Pkl. 22:00 WIB, untuk meninjau langsung ke lokasi agar memastikan kebenarannya dan setelah dipastikan memanglah benar sumber mata air pertama bersejarah yang ditinggalkan oleh leluhur pada masa itu.
Pengurus Ponpes pengaturan agung Nur Alif, menjelaskan memang sudah sangat lama sekali sumber mata air pertama peninggalan leluhur tersebut belum di temukan.
“Mungkin dikarenakan waktu yang sudah begitu lama sehingga sangat tidak menutup kemungkinan mata air tersebut ditutupi oleh semak-semak dan pepohonan yang berada di sekitar lokasi, barulah saat ini Tuhan menunjukkan, membukakan rahasia yang selama ini tersimpan oleh sejarah, ” ujar pengurus ponpes pengaturan agung Nur Alif tersebut, saat di jumpai di lokasi sumber mata air,Minggu 10 Desember 2023.
Sejarah sumber mata air tersebut, salah satu peninggalan leluhur H. Muhammad Soleh (Tuan Pengaturan) atau pemimpin terdahulu di lokasi ini yang banyak dikenal warga dengan sebutan (way bangik) tepatnya terjadinya sebutan Wai bangik (air yang enak).
Dijelaskan oleh selaku pengurus ponpes Nur alif tersebut memang air terasa sangat segar, dan beberapa warga mencoba air tersebut memanglah sama hasil jawabannya.
“Singkat saja ceritanya, pada masa itu Tuan pengaturan (H. Muhammad soleh) tersebut yang berada di tempat lokasi melakukan Tirakat memanjatkan doa, meminta petunjuk kepada sang pencipta lalu pada saat itu juga dengan karomahnya tokoh leluhur tersebut seketika menancapkan sebuah tongkat, lalu tongkat tersebut dicabut di lokasi yang dimana tempat keluarnya sumber mata air yang mengalir tanpa henti hingga saat ini.
Disisi lain, beberapa warga sekitar yang tidak ingin disebutkan namanya saat di wawancara, berharap agar kedepannya pemerintah setempat dapat ikut andil menindak lanjuti tempat tersebut supaya dapat dijadikan salah satu Cagar Budaya peninggalan leluhur yang berada di Tulang Bawang Barat, tepatnya di kelurahan Dayamurni, kecamatan Tumijajar.
Kami warga setempat turut bahagia dengan adanya penemuan tersebut, di karenakan salah satu peninggalan bersejarah di Daya Murni ini khususnya, dan memang sudah sangat lama sekali keberadaannya belum diketahui, barulah saat ini sumber mata air pertama tersebut ditemukan.
Jika diabaikan begitu saja, maka secara tidak langsung generasi yang akan datang tidak akan pernah tahu karena di akibatkan hilang begitu saja ditelan oleh zaman, hanya sekedar mendengar sebatas cerita saja, tapi tidak tahu persis tempat titik lokasinya.
“Maka dari itu marilah kita bersama-sama membangun, menjaga, tempat dimana kita berada saat ini, “ujar beberapa warga sekitar.
(Syafe’i)