Mencari Berkah Subuh : ASN Blora Galang Sedekah Gastra bagi Anak Yatim

Bupati Blora, Arief Rohman, Ketua Baznas Blora, Sutaat, Gus Kholilurrohman Pati dan KH. Muh Chasbullah Cepu. (Ist)

BLORA, SULAWESION.COM – Cahaya subuh menembus lembut sela pepohonan di halaman Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Minggu (12/10). Di tengah udara yang masih dingin, ratusan jamaah telah berkumpul sejak azan pertama berkumandang. Mereka datang bukan hanya untuk menunaikan ibadah, tetapi juga membawa misi kemanusiaan — menebar kasih untuk anak-anak yatim piatu melalui program Gerakan Subuh Sejahtera (Gastra).

Untuk ketiga kalinya, program yang digagas Pemerintah Kabupaten Blora ini diistiqomahkan setiap selapan hari sekali. Rangkaian acaranya meliputi salat subuh berjamaah, dzikir bersama, tausiah, hingga sedekah subuh yang seluruhnya diperuntukkan bagi anak yatim piatu di Kabupaten Blora.

Bacaan Lainnya

Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, hadir langsung didampingi perwakilan Forkopimda, seluruh kepala OPD, Kemenag, dan Baznas Blora. Tak hanya kalangan ASN, masyarakat umum pun turut memadati pendopo, menciptakan suasana religius dan penuh empati sejak dini hari.

Gastra kali ini menghadirkan imam Gus Kholilurrohman dari Pati dan tausiah oleh KH. Muh Chasbullah dari Cepu. Usai dzikir bersama, suasana haru menyelimuti pendopo ketika 40 anak yatim piatu yang dihadirkan oleh Dinas Pendidikan maju menerima santunan dari jamaah Gastra.

Ketua Baznas Blora, H. Sutaat, S.Pd., menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab dan para muzaki untuk membantu sekitar 1.400 anak yatim piatu yang terdata di Blora.

“Setiap anak menerima santunan sebesar Rp 300 ribu. Dana ini murni berasal dari sedekah ASN Pemkab Blora dan para muzaki. Hari ini kami hadirkan 40 anak dari beberapa sekolah dasar,” jelas Sutaat.

Momen paling menggetarkan terjadi usai penyerahan santunan. Bupati Arief Rohman mengajak seluruh tamu untuk memeluk anak-anak yatim piatu yang hadir.

“Belum tentu mereka sering merasakan pelukan kasih sayang orang tua. Mari kita peluk dengan tulus, doakan mereka menjadi anak-anak soleh dan berguna bagi sesama,” ujar Bupati dengan suara bergetar.

Menurut Arief, Gastra bukan sekadar kegiatan ibadah, tetapi juga gerakan sosial yang menghadirkan keberkahan bersama.

“Selain membantu anak-anak yatim, Gastra menjadi wujud syukur ASN atas rezeki yang diberikan Allah SWT. InsyaAllah menjadi tolak bala, dan membawa keberkahan bagi Blora,” tuturnya.

Kebahagiaan sederhana juga terpancar dari wajah Muhammad Dani Saputra, siswa SDN 1 Temurejo, salah satu penerima santunan.

“Alhamdulillah, terima kasih Pak. Baru kali ini saya bisa masuk rumahnya Pak Bupati,” ujarnya polos, sambil tersenyum lebar.

Kegiatan Gastra kemudian ditutup dengan sarapan bersama nasi bungkus daun jati, khas tradisi Blora, sebagai simbol kesederhanaan dan kebersamaan.

Program Gastra dijadwalkan kembali digelar pada 16 November 2025, bertepatan dengan Minggu Pahing. Pemerintah memastikan kegiatan ini terus berlanjut agar cahaya subuh dan kasih sayang untuk anak-anak yatim piatu tak pernah padam di bumi Blora.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan