Menerobos Batas: Anak Tuna Rungu Blora Resmi Bentuk Asosiasi Futsal, Siap Ukir Prestasi Nasional

Pengurus Asosiasi Futsal Tuna Rungu Kabupaten Blora (AFTK) masa bakti 2025-2030. (Dokumentasi | Ist)

BLORA, SULAWESION.COM — Sebuah tonggak sejarah tercipta di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Pengurus Asosiasi Futsal Tuna Rungu Kabupaten Blora (AFTK) masa bakti 2025-2030 resmi dilantik pada Jumat (9/5/2025) di Pendopo Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan Pariwisata (Dinporabudpar).

Momen ini bukan sekadar pelantikan organisasi, melainkan simbol lahirnya gerakan inklusif yang memperjuangkan hak, bakat, dan prestasi kaum tuna rungu di dunia olahraga.

Bacaan Lainnya

Pelantikan dilakukan langsung oleh Ketua AFT Jawa Tengah, Irfan Nugroho, SE, seorang pemimpin tuna rungu yang tampil percaya diri melalui bahasa isyarat, disaksikan oleh jajaran pejabat Dinporabudpar Blora, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Blora, hingga perwakilan sekolah luar biasa (SLB) se-kabupaten.

Sekretaris Dinporabudpar Blora, Mustakim, mengungkapkan apresiasinya atas keberanian anak-anak tuna rungu membentuk asosiasi ini. Ia berharap keberadaan AFTK Blora menjadi batu loncatan agar Blora dapat melahirkan atlet-atlet tuna rungu berprestasi di tingkat provinsi maupun nasional.

“Semoga AFTK Blora mampu membuktikan, bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi dan mengharumkan nama daerah,” ujarnya.

Senada, Sutiyono dari KONI Blora menyatakan kebanggaannya atas terbentuknya AFTK Blora. Ia menilai langkah ini menunjukkan bahwa olahraga di Blora semakin terbuka dan menghargai keberagaman.

Kisah inspiratif ini bermula dari aktivitas sederhana: sekelompok siswa tuna rungu dari SLB Jepon yang rajin berlatih futsal dengan bimbingan Anton Setyanto, SE. Berkat dukungan berbagai pihak, termasuk sponsor lokal, mereka membentuk tim dan mulai mengikuti turnamen, bahkan meraih juara satu di ajang antar Kabupaten Pati Raya.

“Anak-anak ini tidak mau dibedakan. Mereka ingin diakui kemampuannya. Selain futsal, mereka juga menunjukkan keterampilan luar biasa di bidang lain, seperti membatik dan memasak,” ujar Anton, penuh semangat.

Ketua AFT Jawa Tengah, Irfan Nugroho, mengungkapkan melalui penerjemah bahwa pelantikan ini menjadi awal baru bagi AFTK Blora untuk berkiprah lebih luas. Ia juga mengumumkan rencana turnamen futsal antar kabupaten pada 20 Juli 2025 mendatang, yang akan diikuti oleh lima kabupaten: Blora, Jepara, Kudus, Pati, dan Rembang.

Tak kalah bersemangat, Aisya Isnaini Jajriyah — Ketua AFTK Blora yang baru dilantik — menyatakan komitmennya untuk membawa AFTK Blora lebih inklusif dan berprestasi. Mahasiswi PLB Universitas Sebelas Maret (UNS) itu mengungkapkan, “Menang atau kalah, yang terpenting adalah kami berani tampil dan belajar. Ini awal dari perjalanan besar kami.”

Pelantikan ini menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik tidak pernah bisa membatasi semangat juang dan kreativitas. Blora kini berdiri tegak di peta olahraga inklusif Indonesia, mengirimkan pesan kuat: semua orang, tanpa kecuali, berhak bermimpi dan berprestasi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan