BLORA,SULAWESION.COM- Mengangkat kearifan lokal ke dalam cita rasa kuliner, tim siswa Praktik Kerja Lapangan (PKL) dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Blora berhasil meraih juara III dalam lomba masak nasi goreng yang digelar Jumat 8 Agustus 2025 di halaman kantor setempat.
Bukan sekadar nasi goreng biasa, tim siswa PKL ini menghadirkan konsep unik: memasak menggunakan anglo tradisional berbahan bakar arang kayu.
Ditambah sentuhan lalapan segar dan lauk daging ayam kalkun, hidangan mereka berhasil memikat banyak lidah hingga meraih perolehan suara terbanyak ketiga.
“Atas arahan pembimbing, kami memang memilih teknik memasak dengan anglo agar rasanya lebih autentik. Target kami bukan juara, tapi bisa ikut menyemarakkan acara ini. Alhamdulillah, justru dapat juara III,” ungkap Farros, juru masak dari tim siswa PKL.
Lomba memasak ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia yang digelar Dinkominfo Blora. Suasana lomba berlangsung semarak, penuh semangat kompetitif namun tetap dibalut kegembiraan.
Penilaian dilakukan secara partisipatif oleh seluruh pegawai ASN dan peserta yang hadir. Mereka diberi kesempatan mencicipi masakan tiap tim, lalu memilih favorit mereka melalui sistem voting terbuka di atas spanduk khusus yang disediakan panitia.
Kategori penilaian meliputi cita rasa, kreativitas, dan inovasi penyajian. Juara pertama diraih tim Dharma Wanita Persatuan (DWP) Dinkominfo Blora, disusul tim Sekretariat Dinkominfo di posisi kedua.
Selain lomba masak, kegiatan perayaan juga diisi dengan berbagai permainan tradisional seperti lomba tiup gelas plastik, lomba jalan menggunakan ban sambil memeras air dari spons ke botol, dan lomba membawa ember sambil menata gelas plastik.
Kepala Dinkominfo Blora, Pratikto Nugroho, menyampaikan apresiasi tinggi atas semangat dan antusiasme seluruh peserta, termasuk para siswa PKL yang telah memberikan warna tersendiri dalam lomba tersebut.
“Melalui Jumat ceria ini, kita ingin menyatukan semangat kebersamaan dan nasionalisme lewat cara yang menyenangkan. Apresiasi untuk semua pihak, terutama siswa PKL yang telah berani tampil beda dan kreatif,” ujar Pratikto.
Ajang ini tidak hanya menjadi wadah adu keahlian memasak, namun juga momentum menumbuhkan kolaborasi lintas generasi antara aparatur sipil negara dan para pelajar calon tenaga profesional masa depan.







