Panen Raya Padi Serentak: Simfoni Kemakmuran dan Ketahanan Pangan Nasional

Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein saat panen (ist)

Diketahui, produksi padi di Purwakarta mencapai 240 ribu ton tiap tahunnya. Dari jumlah sebanyak itu, wilayah ini surplus hingga 60 ribu ton. “Purwakarta masih kelebihan cadangan pangan. Tapi karena target kami ingin menjadikan daerah ini sebagai benteng ketahangan pangan, ke depan surplus padi akan dinaikkan menjadi 100 ribu ton padi per tahun,” kata dia.

Bupati Purwakarta itu juga sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas panen padi supaya target surplus tahunan tercapai. “Nanti kami bersama Dispangtan akan mencari cara. Misal petani yang semula panennya dua kali dalam setahun, menjadi tiga kali,” demikian Om Zein.

Bacaan Lainnya

Menutup, Bupati Purwakarta itu juga mengatakan bahwa panen raya padi serentak ini lebih dari sekadar kegiatan pertanian; ini adalah sebuah perayaan atas ketahanan pangan nasional, sebuah bukti nyata bahwa Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Ini adalah simfoni kemakmuran yang mengalun merdu dari sawah-sawah Indonesia, menghiasi negeri dengan nuansa emas kemakmuran dan ketahanan pangan.

Sementara, data terbaru dari Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kabupaten Purwakarta juga menunjukkan kinerja sektor pertanian yang positif, khususnya pada produksi padi.

Tahun 2024 lalu, sawah Purwakarta menghasilkan 265.893 ton gabah kering giling (GKG), setara dengan 170.464 ton beras. Ini adalah bukti kerja keras para petani Purwakarta.

Tren positif berlanjut hingga awal tahun 2025. Dari Januari hingga Maret, panen padi menghasilkan 84.466 ton GKG atau sekitar 54.150 ton beras. Puncaknya terjadi di bulan Maret, dengan panen raya yang menghasilkan 48.772 ton GKG (setara 31.267 ton beras).

Namun, di balik keberhasilan ini, ada tantangan yang perlu dihadapi. Target luas tanam padi di bulan April 2025 masih jauh dari tercapai. Hingga saat ini, baru 886 hektar sawah yang ditanami, sementara targetnya 5.405 hektar. Desa Cisaat di Kecamatan Campaka menjadi contoh daerah dengan produktivitas tinggi, mencapai 8,36 ton GKG per hektar. Keberhasilan ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. Sementara itu, Bulog Kancab Subang telah menyerap 2.783,93 ton gabah kering panen (GKP) dan 60 ton beras dari Purwakarta.

Melimpahnya hasil panen padi di Purwakarta ini patut diapresiasi. Namun, tantangan pencapaian target tanam April 2025 perlu diatasi agar keberhasilan ini dapat berkelanjutan. Semoga para petani Purwakarta tetap semangat dan pemerintah terus mendukung kemajuan sektor pertanian.

(Farhan Adi Wibowo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan