JAKARTA, SULAWESION.COM – Pemerintah kembali menunjukkan ketegasannya dalam memerangi narkotika. Tim gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Jenderal Bea Cukai, di bawah koordinasi Desk Pemberantasan Narkoba Kemenko Polhukam, berhasil membongkar jaringan narkoba lintas negara dengan total 144 tersangka yang diamankan di 20 wilayah strategis Indonesia.
Keberhasilan ini mendapat apresiasi langsung dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Jenderal (Purn.) Budi Gunawan, yang menyebutnya sebagai “bukti konkret keberhasilan sinergi antarinstansi dalam menghadapi ancaman narkoba yang kian masif.”
“Pemerintah hadir dan tidak akan pernah mundur dalam perang melawan narkoba. Tapi kami juga tidak bisa berjalan sendiri. Ini adalah panggilan untuk menyatukan langkah bersama seluruh elemen bangsa,” tegas Budi Gunawan dalam keterangan pers yang disampaikan oleh Sekretaris Kemenko Polhukam Letjen TNI M. Hasan, Senin (23/6/2025), di Jakarta.
Dalam pengungkapan terbaru ini, barang bukti yang diamankan sangat fantastis: sabu seberat 284,8 kilogram, ganja 367,3 kilogram, dan ekstasi sebanyak 6.053 butir. Seluruh tersangka diamankan di berbagai wilayah seperti Jakarta, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku.
Menko Polhukam menyebut, pengungkapan ini merupakan bagian dari kerja panjang dan senyap yang melibatkan banyak pihak. “Ini adalah hasil dari komitmen Presiden Prabowo Subianto yang menjadikan perang terhadap narkoba sebagai prioritas nasional,” tegasnya.
Desk Pemberantasan Narkoba yang dibentuk pada 4 November 2024 menjadi ujung tombak koordinasi lintas kementerian/lembaga. Sejak dibentuk, Desk ini telah menangani 23.868 kasus, dengan total 27.357 tersangka. Adapun nilai barang bukti narkotika yang disita diperkirakan mencapai Rp7,5 triliun.
Pemerintah juga menyoroti pentingnya pengawasan ketat di kawasan rawan seperti jalur laut perbatasan, pelabuhan kecil, dan titik-titik merah penyelundupan narkoba. Menko Polhukam menegaskan bahwa strategi nasional harus dibarengi dengan kekuatan deteksi dini, pemantauan berlapis, dan penindakan cepat.
“Koordinasi antar lembaga, daya pukul yang lebih kuat, dan partisipasi aktif masyarakat adalah kunci dari kemenangan ini,” ujarnya.
Budi Gunawan juga menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah menunjukkan kepedulian terhadap bahaya narkoba. Ia menegaskan bahwa perang melawan narkotika bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi merupakan misi kolektif menyelamatkan generasi bangsa.
“Perang ini bukan simbolik, ini nyata. Ini perang untuk melindungi anak-anak kita, dan kita harus menang,” pungkasnya.