JABAR, SULAWESION.COM – Pernyataan “Torang Samua Basudara (kita semua bersaudara)” menggema saat pidato Presiden RI, Prabowo Subianto.
Falsafah “Torang Samua Basudara” merupakan identitas luhur masyarakat Sulawesi Utara (Sulut). Tidak heran, presiden berdarah setengah Suku Minahasa ini menenggelamkan nuansa politik yang kompleks dengan kalimat persaudaraan.
Pidato Prabowo di HUT ke-17 Partai Gerindra yang dilaksanakan di SIICC Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/2025), menekankan persaudaraan sebagai keutamaan daripada persaingan politik.
“Saudara-saudara, saya ini setengah Minahasa, setengah Sulawesi. Di Minahasa kita ada suatu pepatah, kita semua basudara,” ucap Prabowo diikuti riuh tapuk tangan tamu undangan.
Hal menarik lainnya di HUT ke-17 Partai Gerindra, yaitu kehadiran Gubernur Sulut yang juga Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey didampingi Ketua DPP, Said Abdullah.
Soal persaingan politik, Prabowo bilang, persaudaraan harus terus digaungkan di segala kondisi, termasuk persaingan politik.
“Terima kasih hari ini saya dihormati, tokoh-tokoh bangsa hadir dan pimpinan partai politik dari semua spektrum hadir, termasuk yang baju merah,” ucap Prabowo.
“Di sini ada Gubernur Sulawesi Utara. Walaupun kita bersaing, tetapi kita bersaudara,” tambahnya.
Trah Minahasa mengalir deras di tubuh Prabowo dari ibunya bernama Dora Marie Sigar. Perempuan kelahiran 21 September 1921 itu menikah dengan Sumitro Djojohadikusumo, seorang pemuda asal Banyumas. Keduanya bersua di Rotterdam, Belanda tahun 1945.
7 Januari 1947, Sumitro dan Dora sepakat untuk menikah. Resepsi pernikahan keduanya berlangsung di kediaman Sumitro di Kawasan Matraman, Jakarta Timur.
Sumitro dan Dora dikarunia empat orang putra dan putri, diantaranya Biantiningsih Miderawati, Marjani Ekowati, Prabowo Subianto dan Hasim Sujono.
