Spirit SIGAP PWRI di Usia ke-63, Jadi Inspirasi Pensiunan ASN

Anggota PWRI

BLORA,SULAWESION.COM – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-63 Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, berlangsung penuh makna dan semangat persatuan. Acara yang digelar di kediaman Mugik, pengurus PWRI Desa Ngroto, tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga momentum membangkitkan spirit baru bagi para pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengisi masa purna tugas secara produktif.

Ketua PWRI Kecamatan Cepu, Edy Purnomo, menegaskan bahwa tema peringatan kali ini, “Dengan Semangat Merah Putih, PWRI Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Lansia Menuju Indonesia Emas 2045”, menjadi landasan untuk memperkuat peran para wredatama dalam pembangunan bangsa.

“Mungkin baru kali ini dalam resepsi HUT PWRI, kami mengundang seluruh kepala kelurahan di Kecamatan Cepu. Tujuannya untuk memperluas jaringan dan memperkuat sinergi dalam pengembangan keanggotaan PWRI,” ujar Edy.

PWRI Cepu terus berinovasi dengan menghadirkan Program BS (Bahagia dan Sehat) bagi para lansia. Melalui kegiatan senam kebugaran rutin, latihan kerawitan dan tembang kenangan, hingga wisata bersama setiap enam bulan, PWRI membuktikan bahwa masa pensiun bukan akhir dari pengabdian.

“Kami ingin menciptakan suasana gembira, sehat, dan rukun, sesuai pesan dalam Hymne PWRI: bersatu sepanjang masa demi memperjuangkan taata tentrem karta raharja,” tambahnya.

Inspirasi hidup sehat tanpa obat juga disampaikan Sudarsono HS, tokoh lansia Kecamatan Cepu berusia 91 tahun. Ia membagikan falsafah hidupnya, “Jamune Kendi Jati”—jaga mulut, kendalikan emosi, serta pelihara hati dan perbuatan. Falsafah ini dinilai relevan sebagai penangkal maraknya budaya saling menghujat, fitnah, dan hoaks di era digital.

Ketua PWRI Kabupaten Blora, Ir. H. Bambang Sulistya, M.MA., dalam sambutannya menyerukan agar seluruh anggota PWRI membudayakan sikap SIGAP:

S – Syukur dan sabar dalam menghadapi realita hidup,

I – Ingat hidup adalah misteri, terus berbuat baik di segala kondisi,

G – Gigih dalam ikhtiar, tidak mudah menyerah,

A – Aktif berkarya untuk diri sendiri dan masyarakat,

P – Pengendalian diri di usia senja demi kehidupan yang bermakna.

“Sikap SIGAP harus menjadi pedoman, bukan hanya bagi anggota PWRI, tetapi juga bagi generasi muda yang kelak akan membawa Indonesia menuju Emas 2045,” tegas Bambang.

Puncak acara dimeriahkan dengan pemotongan tumpeng, santap bersama menu empat sehat lima sempurna, serta hiburan musik yang dibawakan oleh para anggota PWRI. Suasana penuh keakraban ini mendapat apresiasi dari Camat Cepu, melalui perwakilannya Guruh Robi Yulihananto, S.Psi., MA.

“Meski sudah purna tugas, para senior tetap aktif, produktif, bahkan inspiratif. Semangat K3: Kekeluargaan, Kekompakan, dan Kegembiraan yang mereka tunjukkan patut diteladani,” ujarnya.

Mars PWRI yang berkumandang di akhir acara menjadi penegas komitmen para wredatama: “Berjuang dan mengabdi pada negara hingga akhir usia.”

Dengan semangat SIGAP, PWRI bukan sekadar organisasi pensiunan, tetapi kekuatan moral dan sosial yang terus memberi energi positif bagi masyarakat dan bangsa.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan