BLORA,SULAWESION.COM– Dalam upaya mendukung program nasional penurunan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Blora menunjukkan keseriusannya melalui sinergi lintas sektor.
Wakil Bupati Blora Hj. Sri Setyorini atau yang akrab disapa Budhe Rini, menyerukan penguatan kolaborasi dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Blora, Kamis 15 Mei 2025.
“Penanganan stunting bukan hanya tugas sektor kesehatan, tetapi merupakan tanggung jawab bersama demi masa depan generasi penerus bangsa. Karena itu, strategi kita harus konvergen, terintegrasi, dan berkelanjutan,” tegasnya.
Rapat yang juga menjadi ajang sosialisasi Aksi Konvergensi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 itu dihadiri oleh perwakilan dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa dan kelurahan.
Dalam arahannya, Wabup menyampaikan bahwa strategi ke depan mencakup refokusing kelompok sasaran serta penguatan peran kecamatan dan pemanfaatan teknologi digital.
“Kelompok sasaran utama meliputi ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 0–59 bulan, remaja putri, calon pengantin, hingga rumah tangga. Kita harus pastikan bahwa intervensi benar-benar menyentuh mereka yang paling membutuhkan,”ungkapnya.
Wabup juga menekankan pentingnya peran kecamatan dalam menjalankan strategi ini. “Kecamatan adalah garda depan. Maka, saya minta setiap kecamatan memiliki tim operator yang dapat secara rutin menginput dan memantau progres intervensi,” lanjutnya.
Program ini menjadi bagian dari komitmen Blora dalam mendukung target nasional menurunkan prevalensi stunting menjadi 14 persen pada 2025.
Dengan kerja kolektif yang terencana, Wabup optimis Blora mampu menjadi contoh daerah yang berhasil menekan angka stunting secara signifikan.
“Melalui koordinasi yang solid dan langkah nyata di lapangan, kita bisa wujudkan Blora Bebas Stunting. Ini bukan sekadar program, ini adalah gerakan kemanusiaan untuk masa depan anak-anak kita,”kata Budhe Rini.
