Olly Dondokambey Beber Potensi Kekayaan SDA Sulut di Hadapan Delegasi EAEU

Pertemuan Negara Persatuan Ekonomi Eurasia atau Eurasian Economic Union (EAEU) di Rusia, Kamis (25/5/2023).

RUSIA, SULAWESION.COM – Menjadi salah satu motor kontingen Indonesia pada pertemuan dunia di Moskow, Rusia, Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey SE turut membeberkan potensi kekayaan sumber daya alam daerahnya.

Bacaan Lainnya

Hal ini diungkapkan langsung Gubernur Olly di hadapan delegasi Negara Persatuan Ekonomi Eurasia atau Eurasian Economic Union (EAEU) di Rusia, Kamis (25/5/2023).

EAEU terdiri dari negara Rusia, Armenia, Belarusia, Kazakhstan dan Kyrgyzstan, yang merupakan kawasan ekonomi dengan perekonomian kuat dan potensi pasar yang besar.

Dibukanya kembali jalur penerbangan Rusia-Indonesia pasca pandemi Covid-19, kata Olly, menjadi angin segar untuk peningkatan ekonomi di Sulut.

“Sulawesi Utara memiliki potensi yang strategis secara geografis serta menjadi salah satu dari tiga provinsi di Indonesia yang terkoneksi dengan jalur laut One Belt One Road pemerintah Tiongkok,” ungkap Olly Dondokambey.

Sejumlah sektor ekonomi Sulut pun terus bergerak. Tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, panas bumi, pertambangan emas, industri mineral bukan logam, konstruksi dan sektor ekonomi lainnya berkontribusi terhadap total Produk Domestik Bruto senilai 10,5 Miliar USD di tahun 2022.

Dalam mendorong investasi menurut Olly, Pemprov Sulut terus memberikan fasilitas fiskal dan pelayanan. Misalnya dalam kurun waktu 2019 hingga 2022, hampir 4 Miliar USD penanaman modal dalam negeri dan asing yang masuk ke Sulut, di antaranya dari sektor pertambangan emas, real estate, telekomunikasi, listrik, hotel, konstruksi, industri makanan dan industri mineral non logam.

Gubernur Olly menerangkan untuk mewujudkan Sulut sebagai pintu gerbang Asia-Pasifik, Pemprov Sulut membutuhkan dukungan pembangunan infrastruktur dan pembangunan kepariwisataan.

“Untuk itu kami terus membuka kesempatan kerjasama investasi di bidang infrastruktur dan kepariwisataan. Sejumlah proyek pembangunan infrastruktur dan kepariwisataan yang direncanakan antara lain Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, KEK Pariwisata Likupang, Kawasan Industri Mongondow, Bitung International Hub Port, Jembatan Bitung-Lembeh, Jalan Tol Manado-Amurang, Jalur Kereta Api Manado-Bitung, Manado Outer Ring Road III dan Pengelolaan Sampah Menjadi Energi Listrik,” terang Olly.

Untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata di Sulut seperti sebelum pandemi, tambah Olly, Pemprov terus berusaha membuka jalur penerbangan langsung dari bandar udara luar negeri ke Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi.

“Belum lama ini kami membuka penerbangan dari Narita Jepang dan Incheon Korea Selatan, sebelum pandemi ada penerbangan langsung dari delapan provinsi di Tiongkok yang mendongkrak jumlah wisatawan mancanegara yang datang dari sekitar empat puluh ribuan menjadi seratus lima puluh ribuan turis per tahun,” tambah Olly.

Gubernur Olly berharap dengan dibukanya penerbangan langsung Rusia ke Indonesia jumlah turis terus bertambah. Sebab Masyarakat Rusia dan masyarakat Sulut memiliki kemiripan dalam kekristenan, budaya dan makanan. Lebih khusus Sulut memiliki Likupang dengan pesona wisata baharinya yang telah ditetapkan sebagai satu dari lima destinasi super prioritas pariwisata di Indonesia di luar Bali.

“Kesemuanya itu didukung dengan keramahan masyarakat Sulawesi Utara akan memberikan pengalaman yang berkesan bagi wisatawan yang akan berkunjung,” pungkasnya.

(***/Noufryadi Sururama)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *