Pasca Bencana, OD-SK Salurkan Bantuan kepada Pemkab Minahasa dan Kepulauan Talaud

Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Drs Steven O. E. Kandouw (kanan) saat menyerahkan secara simbolis bantuan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa DR Linda Watania MM MSi di Lobby Utama Kantor Gubernur Sulut, Kota Manado, Rabu (15/3/2023). (Foto: Adi Sururama)

 

Bacaan Lainnya

MANADO, SULAWESION.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) yang dinahkodai Gubernur Olly Dondokambey SE bersama Wakil Gubernur Drs Steven O. E. Kandouw (OD- SK) terus konsisten menjaga kestabilan ketersediaan pangan bagi masyarakatnya.

Terbukti, melalui wakil gubernur secara langsung menyerahkan bantuan beras cadangan pangan Pemda Sulut kepada masyarakat terdampak pasca bencana alam banjir bandang di Kabupaten Minahasa dan cuaca ekstrim disertai gelombang tinggi di Perbatasan Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud, Rabu (15/3/2023).

Bertempat di Lobby Utama Kantor Gubernur Sulut, Kota Manado, Wagub Kandouw didampingi Asisten II Sekretaris Provinsi Sulut Bidang Perekonomian dan Pembangunan juga selaku Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulut DR Praseno Hadi Ak MM, bantuan beras diserahkan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa DR Linda Watania MM MSi dan Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud Yohanis B. K. Kamagi AP MSi.

Total bantuan beras yang diserahkan sejumlah 8.340 Kg atau 8,34 Ton. Pemkab Minahasa menerima sebanyak 4.100 Kg (4,1 Ton) dan Pemkab Kepulauan Talaud sebanyak 4.240 Kg (4,24 Ton).

Penyerahan bantuan beras turut disaksikan Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil SulutGo Ali Ahmad Najih Ansari, Manager Operasional Perum Bulog Kanwil SulutGo Mohammad Yatsir, Jurnalis dan masyarakat terdampak bencana alam.

Perhatian Pemprov Sulut ini juga telah sesuai instruksi Gubernur Sulut tentang Penyediaan Ideal Stock Cadangan Pangan yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah kabupaten/kota sebesar 1.404,89 Ton.

Proporsi Pemprov Sulut sebesar 20 persen yaitu 280,98 Ton, sedangkan sisanya 80 persen sebanyak 1.123,91 Ton dibagi habis kepada 15 kabupaten/kota.

Wagub Kandouw dalam sambutannya menjelaskan Pemprov Sulut selalu merespon masalah ketahanan pangan secara lebih cepat, tanggap dan fleksibel, khususnya dalam mengatasi kerawanan pangan yang bersifat transien yang disebabkan oleh bencana alam yang kecenderungannya semakin sering terjadi dan bersifat lokal, maupun permasalahan darurat non-alam seperti Pandemi Covid-19 yang lalu.

Pemprov Sulut juga senantiasa terus mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk menyelenggarakan cadangan pangan dengan baik serta selalu menyediakan stok cadangan pangan Pemda.

“Untuk mengoptimalkan penanganan dampak sosial ekonomi ke depan, upaya Pemerintah Daerah bersama semua komponen pembangunan dan seluruh lapisan masyarakat masih terus dinantikan. Untuk itu saya mintakan kepada Pemkab Minahasa dan Kepulauan Talaud untuk dapat memperhatikan penyelenggaraan cadangan pangan melalui penyediaan stok di daerah,” jelas Wagub Kandouw.

“Stok beras sebagai cadangan pangan pemerintah harus tersedia selalu,” sambung wagub.

Wagub Kandouw mengungkapkan, pada dasarnya letak geografis Sulut termasuk pada wilayah “Ring of Fire” atau rentan terkena bencana alam, baik vulkanik, tektonik, longsor, banjir dan sebagainya.

Maka dari itu Pemprov Sulut harus siap dengan kemungkinan-kemungkinan kebencanaan yang akan terjadi di kemudian hari.

“Kita sebagai pemerintah harus sigap, siap. Kita harus mampu beradaptasi dengan keadaan ini. Kita harus mampu mempunyai mitigasi tentang kebencanaan,” ungkap wagub.

Wagub Kandouw menyebutkan bahwa Gubernur Olly selalu mengingatkan untuk selalu berperilaku ramah terhadap lingkungan. Sebagaimana banjir di Papakelan merupakan akibat daripada deforestasi yaitu proses penghilangan hutan.

“Juga dengan maraknya penambangan liar, baik penambang pasir dan emas. Memang kita harus mengadakan dan mendorong pembangunan, tapi jangan lupa pembangunan yang ramah lingkungan,” sebut wagub.

Menurut Wagub Kandouw, beberapa waktu lalu masyarakat melalukan demo tentang lingkungan hidup dan galian C. Regulasi RTRW/RTRL sudah jelas asalkan jangan sampai merusak lingkungan.

Lebih lanjut untuk Kabupaten Kepulauan Talaud, Wagub Kandouw menuturkan bahwa Pemprov Sulut sudah mempunyai root dan mitigasi.

Pemprov Sulut pun memberikan apresiasi kepada pihak Bulog yang selalu membantu pemerintah dalam suplai ketersediaan beras untuk masyarakat.

“Untuk itu kita punya teman-teman Bulog yang sudah punya izin ketersediaan beras, kalau tidak ada bahaya, untuk itu kita punya cadangan pangan,” tutur wagub.

Soal lumbung pangan, Wagub Kandouw menganalogikan Negara Jepang yang mempunyai penyimpanan tersendiri.

“Kalau di Jepang sudah terbiasa dengan bencana di sana, sudah ada ketersediaan pangan. Pak gubernur sudah mempunyai alternatif. Pemerintah akan selalu hadir di tengah-tengah masuarakat, tidak mungkin pemerintah tidak hadir. Bantuan ini merupakan implementasi pemerintah kepada masyarakat meskipun bencana sudah berlalu,” pungkasnya.

Noufryadi Sururama

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *