Sulawesi Utara Sabet Penghargaan “Pelopor Toleransi dan Kerukunan” Bermodalkan Internalisasi Nilai Empat Pilar

Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Olly Dondokambey SE (kanan) saat diwawancarai oleh Host TVOne (kiri), Minggu (26/2/2023. (Foto: Ist)

 

Bacaan Lainnya

MANADO, SULAWESION.COM – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang dinahkodai Gubernur Olly Dondokambey SE bersama Wakil Gubernur Drs Steven O. E. Kandouw (OD-SK), untuk kesekian kalinya dinobatkan sebagai provinsi dengan indeks Kerukunan Beragama tertinggi.

Provinsi yang kental dengan sebutan “Nyiur Melambai” ini menerima penghargaan “Pelopor Toleransi dan Kerukunan”.

“Kita bersyukur karena Sulawesi Utara selalu bisa menjaga toleransi dan kerukunan. Kita juga dapat penilaian dalam rangka Kerukunan Beragama di Sulawesi Utara dan mendapat nilai-nilai baik di antara provinsi-provinsi lain,” ungkap Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE, Sabtu (25/2/2023).

Gubernur Olly membeberkan, penghargaan ini tidak lain merupakan berkat kerjasama masyarakat Sulut dan Forum Pimpinan Daerah atau Forkopimda dalam rangka merangkai kebhinekaan.

Gubernur Olly mengatakan, masyarakat Sulut sejak dahulu memiliki nilai-nilai kearifan lokal dalam bingkai satu filosofi, salah satunya oleh Pahlawan Nasional Doktor Sam Ratulangi yaitu; Manusia hidup untuk memanusiakan manusia yang lain.

Filosofi hidup inilah yang diterapkan oleh seluruh kepala daerah di Sulut sampai saat ini.

Menurut Gubernur Olly, masyarakat Sulut selalu menjaga toleransi dalam pembangunan daerah, yang senantiasa melibatkan peran wadah forum komunikasi umat beragama maupun organisasi-organisasi masyarakat.

“Termasuk juga bersama-sama dalam rangka menyosialisasikan program-program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.

Orang nomor satu di Sulut ini juga bangga dengan semboyan hidup masyarakat, sehingga kesadaran dari masyarakat tentang filosofi dari para pemuka-pemuka dan tokoh-tokoh masyarakat Sulut selalu dijaga.

Dengan semboyan yang membudaya, menurutnya membuat kondusifitas masyarakat aman dan damai. Dan hal ini membawa dampak-dampak yang positif bagi masyarakat Sulut, termasuk iklim investasi, yang di dalamnya sektor pariwisata.

Gubernur Olly pun mengakui, untuk memelihara kerukunan beragama di Sulut banyak sekali tantangannya. Sehingga dibutuhkan kerjasama antar umat beragama dalam menyelesaikan setiap permasalahan-permasalahan itu.

Tantangan itu termasuk tantangan ideologi trans-nasional. Untuk mengatasi itu pihak pemerintah Sulut selalu meningkatkan internalisasi nilai empat pilar, yaitu Pancasila, Undang Undang, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

“Ini yang selalu kita sosialisasikan dari tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA,” pungkasnya.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *