MANADO,SULAWESION– Semoga di antara siswa SMK N. 3 Manado, ada yang menjadi Jurnalis ke depannya, ungkap
Kepala sekolah SMK N. 3 Manado, Silvia Ransulangi saat menutup kegiatan pelatihan Jurnalistik Siswa, sore itu, di Aula Restoran SMK N 3 Manado, Kamis (24/11/2022).
“Tugas seorang jurnalis bukanlah gampang. Jika bukan jurnalis kualitas adik-adik dan sekolah kita tidak tereksposs,” terangnya.
Ransulangi berharap, kegiatan pelatihan jurnalistik ini berkelanjutan.
“Kiranya bapa-bapa jurnalis bisa datang ke sekolah dan melihat langsung perkembangan yang terjadi pada anak-anak kita,” pintanya.
“Tentunya, atas nama warga SMK N 3 Manado mengucapkan banyak terimakasih kepada Jurnalis Pendidikan Sulawesi Utara yang sudah memberikan pelatihan jurnalistik ini hingga bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Fredelina Putri Sanger (16) mengakui dirinya sangat senang bisa mengikuti pelatihan Jurnalistik bersama pemateri dari Jurnalis Pendidikan Sulawesi Utara (JPS).
“Selama mengikuti pelatihan saya mendapatkan pengetahuan tentang apa itu wartawan, fungsi pers, dan membedakan mis dan dis Informasi di sosial media dan media massa,” ujar siswa Jurusan Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG) ini.
Selain itu, Sanger menjelaskan, dirinya dan teman-temannya, mendapatkan pengertian tentang apa itu jurnalis dan reporter, perkembangan pers di Indonesia, serta masuk ke tahap praktek penulisan.
“Intinya banyak hal yang kami dapatkan dalam pelatihan hari ini,” ujarnya.
Apa yang diberikan oleh JPS kepada siswa SMK N 3 Manado.
Kontributor liputan6.com Wilayah Sulut , Yosep Ikanubun pada materinya mencoba menjelaskan tentang pers dan jurnalistik, yang di dalamnya berkaitan dengan sejarah, pengertian dan fungsi pers.
” Wartawan adalah orang yang secara teratur melaksanakan kegiatan jurnalistik. Ini diatur dalam pasal 1 ayat 4 UU nomor 40 tahun 1999 tentang pers.”
“Jadi, kegiatan jurnalis itu meliputi apa yang disebut 6M yakni mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengelola dan menyampaikan informasi ke media massa,” ungkap ketua majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Manado ini.
Pemimpin Redaksi (Pemred) DetikManado.com ini, juga, menyebut beberapa media massa berupa media cetak, elektronik, dan media Siber.
Selanjutnya materi dilanjutkan oleh Meikel Pontolondo wartawan Barta1.com ini menjelaskan tentang teknik Reportase dan Wawancara.
“Reportase berasal dari kata ‘report’ dalam bahasa Inggris, yang artinya melaporkan dan memberitakan,” terangnya.
“Reportase dan wawancara ini penting karena menjadi bagian dari kerja-kerja Jurnalistik,” cetus Pontolondo sembari menjelaskan perlengkapan yang dilakukan saat Reportase.
Ikanabun kembali memberikan materi, di sesi ke 3 ini, ia membahas tentang cara mengidentifikasi dan menangkal hoaks, jenis-jenis hoax, serta bagaimana cara menangkalnya.
“Hoax adalah berita bohong. Dan, banyak beredar atau disebar di media sosial,” imbuhnya sambil meminta para siswa untuk tidak menyebarkan informasi yang belum teruji kebenarannya.
Pada sesi terkahir ditutup oleh ketua JPS, Kifli Madina, selaku wartawan Goldenheart Radio 92.6 FM. Pada kesempatan itu, ia menjelaskan terkait struktur dan unsur berita. “Unsur berita itu dikenal dengan 5W+1H yaitu what, who, where, when, why, serta how. Unsur ini harus dalam dalam berita,” paparnya Kifli diakhir semua materi yang diberikan kepada Siswa SMK N. 3 Manado.
Terpantau awak media, sebanyak 50 siswa-siswi SMK N. 3 Manado dibagi 8 kelompok, kemudian melakukan praktek menulis hingga tahap presentasi.
Di akhir kegiatan, siswa yang dianggap aktif dalam kegiatan diberikan buku oleh kepala sekolah SMK N 3. Manado, yang didampingi langsung oleh ketua dan jajaran JPS.