Peringatan Bulan PRB, Ini Harapan Pj Bupati Sitaro Terhadap Pengurangan Resiko Bencana

Pj. Bupati Sitaro Joi Oroh didampingi Kepala Dinas PUPRKP Sitaro, Bob Wuaten saat menghadiri peringatan Bulan PRB Tahun 2024 di Provinsi Aceh. (Ist)

SITARO,SULAWESION.COM– Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana atau PRB biasanya diadakan setiap bulan Oktober, bertepatan dengan Hari Pengurangan Risiko Bencana Sedunia yang diperingati pada 13 Oktober.

Bulan PRB bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengurangan risiko bencana dan mempromosikan tindakan yang dapat diambil untuk mengurangi dampak bencana.

Bacaan Lainnya

Upaya pengurangan risiko bencana biasanya dilakukan dengan berbagai strategi dan tindakan yang dirancang untuk mengurangi dampak bencana dan meningkatkan ketahanan masyarakat.

Di momentum peringatan bulan PRB tahun 2024 ini, Penjabat Bupati Sitaro Joi Oroh mengungkapkan harapannya terhadap berbagai upaya semua pihak dalam mengurangi resiko bencana alam.

Eks Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara itu menyebut beberapa langkah dan pendekatan umum yang perlu dilakukan dalam upaya pengurangan resiko bencana.

Mulai dari pendidikan dan kesadaran lewat edukasi masyarakat dengan cara memberikan informasi tentang jenis-jenis bencana, risiko yang mungkin dihadapi, dan langkah-langkah mitigasi.

Selanjutnya ada pelatihan kesiapsiagaan masyarakat tentang cara bertindak saat terjadi bencana, perencanaan dan kebijakan, mengembangkan rencana tanggap darurat yang jelas untuk menghadapi berbagai jenis bencana sekaligus mendorong pemerintah untuk memasukkan PRB dalam kebijakan pembangunan dan perencanaan tata ruang.

Ada pula mitigasi fisik dengan cara membangun infrastruktur yang tahan terhadap bencana, seperti bendungan, saluran drainase, dan bangunan yang sesuai standar hingga melakukan reboisasi, pemulihan lahan basah, dan menjaga ekosistem untuk mengurangi risiko bencana alam.

Tak hanya itu, mengembangkan sistem peringatan dini yang efektif untuk memberi tahu masyarakat tentang ancaman bencana maupun melakukan survei dan pemantauan terhadap potensi risiko bencana di suatu daerah juga perlu dilakukan.

“Diperlukan juga partisipasi komunitas berupa kelompok relawan di berbagai tingkatan untuk merespons bencana secara cepat serta melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pengurangan risiko bencana,” kata Oroh, Senin (14/10/2024).

Lebih lanjut diungkapkan, penguatan kapasitas untuk meningkatkan kemampuan petugas tanggap darurat melalui pelatihan dan simulasi hingga memanfaatkan sumber daya lokal dan pengetahuan tradisional dalam upaya mitigasi.

 

Tak kalah penting juga disebut mengenai pendanaan dan sumber daya dengan cara mengalokasikan anggaran khusus untuk program PRB serta mendorong kerjasama dengan sektor swasta untuk mendukung inisiatif PRB.

“Dengan mengimplementasikan berbagai upaya ini secara terintegrasi, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi bencana dan meminimalkan dampaknya,” kunci Oroh yang diketahui baru saja menghadiri puncak peringatan Bulan PRB Tahun 2024 di Provinsi Aceh.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *