Punya Potensi, Desa Tanailandu Garap Program Peternakan Sapi

Kepala Desa Tanailandu, Rafiudin saat memantau lokasi bersama pendamping desa, dan masyarakat setempat, Kamis 10 Oktober 2024. (Foto: Ali Tidar)

BUTENG, SULAWESION.COM – Desa Tanailandu, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara, menggarap program peternakan sapi, melalui dana desa tahun 2024.

Upaya ini merupakan pemberdayaan masyarakat desa, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui sektor peternakan.

Bacaan Lainnya

Kepala Desa Tanailandu, Rafiuddin mengatakan, peternakan sapi merupakan salah satu sektor usaha yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Dengan melihat potensi sumber daya alam dan lingkungan yang ada, pemerintah desa ingin mendorong masyarakat untuk mengembangkan usaha peternakan sapi yang menguntungkan.

“Memelihara sapi sangat menguntungkan, karena tidak hanya menghasilkan daging atau susu, tetapi juga menghasilkan pupuk kandang,” kata Rafiuddin, saat dikonfirmasi langsung, Kamis (10/10/2024).

“Usaha ternak merupakan suatu proses mengombinasikan faktor-faktor produksi berupa lahan, ternak, tenaga kerja, dan modal untuk menghasilkan produk peternakan,” katanya lagi.

Kepala Desa Tanailandu, Rafiudin saat memantau lokasi bersama masyarakat, Kamis 10 Oktober 2024. (Foto: Ali Tidar)

Untuk memulai budidaya sapi, jelas Rafiuddin, peternakan ini dilakukan melalui perencanaan yang matang terlebih dahulu.

Walaupun dengan jumlah sapi indukan yang akan dipelihara agak minim karena baru merintis, namun perencanaan pakan yang cukup, dan ketersediaan fasilitas ditambah peralatan yang diperlukan, dapat tersedia dengan sangat baik.

Pihaknya pun dapat menghindari berbagai kendala, yang mungkin muncul selama proses pemeliharaan indukan sapi.

“Para ternak ini terdiri dari tujuh orang, masing-masing mendapatkan satu ekor sapi indukan yang dibeli menggunakan dana desa 2024,” jelas Rafiuddin.

“Alokasinya berkisar kurang lebih Rp49 juta, dengan harga per ekornya Rp7 juta. Dan masyarakat penerima manfaat diwajibkan mempunyai lahan ketersedian pakan, misalnya pakan rumput odot dan rumput gajah,” tambahnya.

Rafiuddin sangat berharap, ternak sapi itu dapat memberikan keuntungan jangka panjang, serta dampak positif untuk kemandirian masyarakat.

Dimana, hal tersebut tentu saja dapat menjadi opsi yang tepat untuk memulai, dengan peluang menjanjikan.

Apalagi menurutnya, tidak perlu bersusah-payah mencari pelanggan, karena pasti peminatnya sangat banyak.

“Ini sangat baik untuk didukung segala pihak agar pengetahuan dan keterampilan para peternak dapat ditingkatkan, karena wujud dari pemberdayaan masyarakat desa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi melalui sektor peternakan. Serta keuntungan jangka panjang yang berdampak positif untuk kemandirian masyarakat,” harapnya.

Perlu diketahui, penyerahan bantuan sapi indukan oleh Pemerintah Desa Tanailandu kepada para penerima bantuan, dihadiri langsung oleh pendamping desa, unsur musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika), dan Badan Pemusyawaratan Desa (BPD).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *