SITARO, SULAWESION.COM – Bandara Taman Bung Karno di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) diresmikan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada Selasa (26/3/2024).
Peresmian dilakukan secara virtual bersamaan dengan empat bandara lainnya masing-masing Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu, Bandara Banggai Laut, Bandara Pohuwato dan Bandara Bolaang Mongondow.
Diresmikannya bandara berbandrol Rp599 miliar itu disambut rasa syukur jajaran pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Bumi Karangetang Mandolokang Kolo-Kolo (Karamando).
Pasalnya, peresmian bandara ini merupakan momentum yang ditunggu-tunggu semua pihak pasca rampungnya pembangunan Bandara Taman Bung Karno sejak tahun 2021 silam itu.
Sejalan dengan peresmian tersebut sejumlah masyarakat turut menyentil cikal bakal dibangunnya Bandara Taman Bung Karno pada tahun 2013 lalu.
Dimana saat itu Bupati Sitaro periode 2008-2013 serta 2013-2018 Toni Supit menjadi orang yang paling getol mengupayakan proses pembangunan bandara.
Tak heran jika ada masyarakat yang menyebut keberadaan Bandara Taman Bung Karno ini tak lepas dari kerja keras Toni Supit sebagai Bupati pertama pilihan rakyat di Sitaro.
Tak sampai di situ, sosok yang melanjutkan kepemimpinan Toni Supit yakni Evangelian Sasingen Bupati Sitaro periode 2018-2023 juga disebut-sebut memiliki peran penting dalam melanjutkan pembangunan hingga pengoperasian Bandara Taman Bung Karno.
“Terima kasih kepada pemerintah dari tingkat pusat, provinsi hingga ke daerah. Akhirnya bandara ini bisa diresmikan,” ungkap Irfan Gandaria, warga Kampung Talawid Siau Barat Selatan.
“Terima kasih khusus disampaikan kepada bapak Toni Supit dan Ibu Eva Sasingen, bandara ini ada tidak lepas dari kerja keras dua bupati ini,” lanjutnya.
Senada dengan Irvan dan Cindy Kansil, warga Kelurahan Bebali Siau Timur turut menyentil jasa Supit dan Sasingen yang boleh menghadirkan Bandara Taman Bung Karno di Sitaro.
Meski pembangunan bandara ini bersumber dari APBN, namun dia menyebut kucuran anggaran bisa berjalan baik dari pemerintah pusat karena kerja dan upaya pimpinan daerah di masa pembangunan berjalan.
“Maka harus diakui bawah bandara ini boleh rampung dibangun karena upaya pak Toni Supit dan ibu Eva Sasingen,” ujar Kansil.
“Tentu selain dua bupati ini, kita juga patut berterima kasih kepada bapak penjabat bupati yang telah melanjutkan kerja hingga bandara ini boleh diresmikan,” sambungnya.
Data yang diperoleh mencatat, Bandara Taman Bung Karno memiliki Runway dengan panjang 1.400 meter dan lebar 30 meter untuk sisi udara.
Selain itu, bandara yang terletak di Kampung Balirangeng Siau Timur Selatan ini juga dilengkapi Taxiway 75 meter x 18 meter serta Apron 70 meter x 60 meter.
Untuk sisi darat, bandara ini dilengkapi gedung terminal, gedung administrasi, gedung genset dan gedung PKP-PK.