SITARO, SULAWESION.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) rampung menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu tahun 2024.
Jalannya rapat pleno ini pun tak luput dari hujan interupsi dari berbagai pihak, khususnya saksi pasangan calon presiden dan wakil presiden maupun saksi partai politik.
Alhasil, pleno terbuka yang dipimpin langsung Ketua KPU Sitaro Stevanus Kaaro ini berulang kali harus diskors karena adanya kekeliruan penginputan data.
Yang paling menarik perhatian dan menimbulkan silang pendapat berkepanjangan ketika PPK Tagulandang memaparkan rekapitulasi hasil penghitungan suara di Kecamatan Tagulandang.
Gegara kesalahan input yang berujung perbedaan data pada Sirekap, pimpinan rapat harus menskors jalannya rapat pleno terbuka itu.
Bahkan para komisioner KPU Sitaro terlihat turun tangan menangani persoalan penginputan data yang berujung perdebatan panjang dalam rapat pleno.
Tak hanya itu, pembukaan kotak berisi plano harus dilakukan pihak KPU dengan persetujuan Bawaslu Sitaro guna mencari titik temu dari persoalan yang dihadapi.
Setelah melalui proses panjang, rapat pleno terbuka itu akhirnya berlanjut dan rampung setelah pihak KPU, PPK Tagulandang, Bawaslu dan dibantu saksi parpol mendapati akar permasalahan penginputan data.
Pleno pun akhirnya rampung dan ditutup dengan pembacaan Surat Keputusan KPU Kepulauan Sitaro tentang hasil perolehan suara pemilu 2024.
Kepada media ini Kaaro mengatakan secara garis besar jalannya pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu berlangsung aman dan lancar.
“Jalannya rapat pleno hari ini berjalan baik dan cukup alot. Jadi pelaksanaannya kan sejak kemarin sampai hari ini dan sudah selesai. Tadi sudah diketuk, tinggal kita melakukan print out C hasil kabupaten,” kata Kaaro, Selasa (26/2/2024).
Nantinya, lanjut Kaaro, print out C hasil kabupaten tersebut akan dibagikan kepada para saksi pasangan presiden dan wapres, saksi calon anggota DPD maupun saksi parpol.
“Kemudian kita akan mengikuti pleno di tingkat provinsi dengan membawa hasil pleno kabupaten,” lanjutnya.
Terkait riak-riak yang terjadi selama pelaksanaan pleno terbuka, Kaaro menyebut itu merupakan hal biasa dalam proses rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilu.
“Tadi itu tanpa mengurangi suara sah dari hasil pemilu ada kesalahan input dari teman-teman PPK Tagulandang di lapangan,” sebutnya.