SITARO, SULAWESION.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) melakukan penyaluran bantuan dana stimulan bagi warga yang terdampak bencana erupsi Gunung Ruang di Tagulandang.
Penyaluran tahap pertama yang menyasar 701 kepala keluarga itu berlangsung sejak awal pekan ini berlokasi di gedung gereja GMIST Imanuel Keling dan GMIST Nazareth Bahoi.
Kesempatan itu, Bupati Chyntia Kalangit bersama Wakil Bupati Heronimus Makainas hadir langsung dan melakukan penyerahan secara simbolis kepada perwakilan penerima bantuan.
“Semoga bantuan ini bisa bermanfaat bagi bapak ibu penerima dalam membangun kembali rumah-rumah yang rusak. Sedangkan yang sudah membangun, ini jadi pengembalian,” kata Bupati Chyntia Kalangit.
Adapun skema penyaluran bantuan yang telah dinanti-nantikan lebih dari setahun ini, yakni setiap kepala keluarga akan menerima dana 40 persen di termin pertama serta komponen upah sebesar 25 persen.
Kepada seluruh masyarakat yang belum gilirannya menerima bantuan di tahap satu ini, bupati perempuan satu-satunya di Sulawesi Utara itu meminta agar sedikit bersabar.
“Karena masih ada sekira 1.249 kepala keluarga yang akan menerima bantuan di tahap kedua nanti. Penyalurannya akan segera menyusul,” ujar bupati.
Dia juga menerangkan jika dirinya bersama Wakil Bupati Heronimus Makainas mendapatkan penugasan khusus oleh Presiden Prabowo Subianto pasca pelantikan lalu, yakni memastikan bantuan bagi setiap warga terdampak bisa diterima.
“Bantuan ini menjadi bagian dari kebutuhan mendesak masyarakat terdampak. Untuk itu, kami pemerintah berkewajiban untuk merealisasikan ini semua,” katanya lagi.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Sitaro, Joickson Sagune bilang, bantuan tahap pertama ini sebesar 40 persen dari bahan bangunan, serta 25 persen dari komponen upah yang disalurkan dalam bentuk uang tunai.
“Sebenarnya total yang diterima sebanyak 25 persen untuk upah dan 75 persen untuk bahan. Jadi, saat ini untuk termin satu itu baru 40 persen bahan. Untuk upah akan langsung ditarik tunai, sedangkan bahan akan dipindahbukukan ke pihak ketiga,” terangnya.
Untuk 701 KK yang saat ini yang menjadi penerima bantuan berasal dari sebagian warga Kelurahan Bahoi, Balehumara, dan Kampung Barangka Pehe.
“Kita berharap perbaikan rumah sudah mulai dikerjakan karena kan sudah diterima bantuannya. Dan untuk pihak ketiga, kita juga menggunakan warga lokal,” kunci Sagune.







