Intensitas Hujan di Sitaro Meningkat, Waspadai Ancaman Banjir Lahar Hujan

Banjir lahar hujan yang terjadi beberapa waktu lalu di bantaran Kali Batuawang Bebali. (Ist)

SITARO,SULAWESION.COM- Intensitasi curah hujan di wilayah Kabupaten Sitaro belakangan ini mulai menunjukan peningkatan yang cukup siginifikan.

Kondisi ini menimbulkan beragam potensi bencana alam yang dapat mengganggu bahkan mengancam keberadaan masyarakat ketika beraktivitas di luar rumah.

Bacaan Lainnya

Salah satu yang paling sering terjadi adalah banjir lahar hujan di beberapa bantaran kali, utamanya di Kali Batuawang Kelurahan Bebali Kecamatan Siau Timur, yang dapat berujung pada tertutupnya akses jalan.

Ancaman banjir lahar hujan ini memang menjadi momok bagi masyarakat ketika musim hujan datang, dimana curah hujan yang tinggi bisa membawa material Gunung Karengetang dalam jumlah yang banyak.

Hal ini pun berpotensi menimbulkan bahaya bagi masyarakat yang akan lalu lalang di area Batuawang Bebali, apalagi jalur tersebut menjadi salah satu akses utama yang menghubungkan wilayah Kecamatan Siau Timur dan Kecamatan Siau Barat.

Selain Kali Batuawang, ancaman serupa juga berpotensi terjadi di Kampung Lehi, Kampung Mini dan Kampung Kinali yang menjadi aliran dari beberapa sungai, yang berhulu dari Gunung Karangetang.

Penjabat Bupati Sitaro, Joi Oroh mengingatkan kepada seluruh masyarakat, khususnya yang akan melalui daerah-daerah rawan terjadi banjir lahar hujan itu untuk waspada.

“Saat ini curah hujan sedang meningkat. Makanya perlu diwaspadai daerah-daerah yang rawan terjadi banjir lahar hujan,” kata Oroh, Kamis (5/12/2024).

“Jika terjadi hujan lebat, apalagi dalam waktu yang cukup lama, segera menjauhi bantaran sungai dan menuju tempat yang lebih aman,” sambungnya.

Ia pun menyentil tentang rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), khususnya untuk tidak berada di bantaran sungai yang berhulu dari Gunung Karangetang dan menghindari daerah rawan bencana lainnya.

“Dalam kondisi seperti ini, keselamatan adalah yang utama. Kami meminta agar masyarakat selalu memperbarui informasi terkait status Gunung Karangetang dan selalu siap siaga,” tambahnya.

Dengan status siaga yang masih berlaku pada Gunung Karangetang dan memasuki musim penghujan, masyarakat di wilayah Bebali, Kecamatan Siau Timur, serta daerah sekitar lainnya diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

“Potensi bencana lahar hujan dan bencana alam lainnya yang dipicu oleh aktivitas vulkanik harus diantisipasi dengan menjauhi kawasan rawan bencana dan mengikuti instruksi dari otoritas terkait,” katanya lagi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *