Jalan Batuawang Bebali Masih Dipenuhi Material Lahar Dingin, Ini Langkah Pemkab Sitaro

Kondisi jalan di Batuawang Kelurahan Bebali Kecamatan Siau Timur Kabupaten Kepulauan Sitaro Provinsi Sulawesi Utara yang masih dipenuhi material banjir lahar dingin, membuat pengguna jalan harus melalui jalan darurat. (Foto: Vian Hermanses)

SITARO, SULAWESION.COM – Pertengahan Juni lalu, banjir lahar dingin menghantam wilayah Batuawang Kelurahan Bebali Kecamatan Siau Timur Kabupaten Kepulauan Sitaro Provinsi Sulawesi Utara.

Alhasil, akses jalan di kawasan Batuawang yang menghubungkan Kota Ulu dan Kota Ondong tertimbun material banjir lahar dingin, sehingga berdampak terhadap arus transportasi.

Bacaan Lainnya

Bahkan tak jarang, ketika terjadi hujan berintensitas sedang hingga lebat dengan durasi lama, maka jalan tak bisa dilewati karena banjir lahar dingin yang membawa material vulkanik Gunung Karangateng.

Kondisi ini membuat masyarakat pengguna jalan mulai mengeluh, apalagi ketika jalan tak bisa dilalu kendaraan bermotor karena tertutup material yang terbawa banjir lahar dingin.

Pemerintah pun diminta segera mengambil langkah untuk melakukan normalisasi Kali Batuawang, agar kondisi jalan di tempat itu bisa kembali difungsikan sebagaimana mestinya.

Penjabat Bupati Kepulauan Sitaro Joi Oroh yang dimintai tanggapannya beberapa waktu lalu menyatakan, ragam langkah telah diambil pemerintah untuk menangani persoalan banjir lahar dingin di kawasan Batuawang Bebali.

“Saat ini, kami (pemerintah daerah_RED) telah mengeluarkan status. Kalau kemarin status tanggap darurat, sekarang ini sudah pada transisi. Jadi kami telah menetapkan status transisi tiga bulan kedepan,” kata Oroh.

Dengan adanya status transisi darurat ini, Oroh bilang, upaya penanganan akan semakin maksimal, termasuk dari pihak Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia.

“Supaya kementerian terkait, dalam hal ini Kementerian PU dapat segera mengakses bantuan untuk menormalisasikan Kali Batuawang,” ujarnya.

“Nantinya dari balai sungai akan melakukan normalisasi, membersihkan material-material yang ada di Kali Batuawang, supaya saat terjadi hujan tidak lagi menumpuk,” katanya lagi.

Dia menambahkan, sejauh ini pihak pemerintah daerah terus melakukan berbagai upaya, termasuk koordinasi dengan instansi terkait agar langkah penanganan bencana banjir lahar dingin ini bisa berjalan maksimal.

“Makanya status transisi ini akan berlaku sampai Desember nanti supaya langkah penanganannya pun bisa maksimal,” kunci Oroh.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *