SITARO,SULAWESION.COM– Wilayah Kecamatan Siau Barat Utara (Sibarut) Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) dilanda bencana alam berupa tanah longsor pada Minggu (9/3/2025) pagi sekira pukul 05.00 Wita.
Bencana tanah longsor tersebut terjadi di tujuh lokasi berbeda dan tersebar di tiga kampung di Kecamatan Sibarut, masing-masing Kampung Kinali, Kampung Kiawang serta Kampung Kawahang.
Langkah cepat pun langsung diambil pemerintah daerah guna menangani peristiwa bencana alam yang di akibatkan cuaca ekstrem berupa hujan berintesitas tinggi dan disertai angin kencang.
Kepala Bidang Darurat dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Sonny Balseran mengatakan, pasca kejadian, pihaknya langsung terjun ke lokasi guna melihat langsung kondisi yang ada.
Selain melakukan inventarisir dampak bencana alam, pihak BPBD juga berkoordinasi dengan stakeholder terkait guna penanganan lanjutan, khususnya terhadap para korban.
“Khusus untuk para korban sudah mendapatkan penanganan medis. Beberapa di antaranya juga sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” kata Sonny saat dikonfirmasi wartawan.
Untuk bantuan sendiri, dia bilang telah disalurkan bantuan darurat berupa bahan makanan bagi dua kepala keluarga yang terdampak langsung bencana tanah longsor tersebut.
“Bahan makanan sudah disalurkan tadi pagi di lokasi tempat para korban mengungsi. Untuk peralatan tidur dan lainnya akan kita salurkan besok pagi,” lanjutnya.
Terkait material longsor yang menutupi badan jalan, Sonny bilang masih menunggu mobilisasi alat berat dari Pulau Tagulandang ke Pulau Siau yang rencananya akan dilangsungkan malam ini.
“Mudah-mudahan besok pagi loadernya sudah tiba di Siau sehingga proses pembersihan material bisa dilakukan. Saat ini, masyarakat bersama aparat TNI Polri sedang melakukan pembersihan secara mandiri,” ungkapnya.
Adapun titik-titik lokasi kejadian, masing-masing ruas jalan Lindongan I berupa longsoran material tanah serta tanggul SD GMIST Galilea Kinali, ruas jalan Lindongan I yang berjarak kurang lebih 60 Meter dari titik longsoran pertama, serta longsorang tanah di ruas jalan Lindongan II.
Selanjutnya di Kampung Kiawang dengan dua titik bencana, yakni di ruas jalan Lindongan II dan di ruas jalan tanjakan Gereja GMIST Getesemani Timeno Lindongan II.
Sementara di Kampung Kawahang terdapat dua titik lokasi bencana tanah longsor masing-masing di Lindongan IV yang menimpa rumah Keluarga Maradesa-Unsong serta di ruas jalan di Lindongan III.