Caption: Pj. Bupati bersama Ketua DPRD dan pihak Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Sulawesi I saat meninjau progres pembangunan rumah relokasi di Desa Modisi Bolsel. (Ist)
Relokasi Warga Pulau Ruang Kabupaten Sitaro ke Modisi Bolsel Bergulir Akhir 2024
SITARO, SULAWESION.COM- Belum lama ini, Penjabat Bupati Sitaro, Joi Oroh melakukan kunjungan ke Desa Modisi Kecamatan Dumangin Timur Kabupaten Bolaang Mangondouw Selatan (Bolsel).
Kunjungan bersama Ketua DPRD Sitaro, Djon Janis dan pihak Balai Pelaksana Penyedia Perumahan Sulawesi I serta beberapa pejabat daerah itu dilakukan dalam rangka meninjau progres pembangunan rumah relokasi warga Pulau Ruang di Desa Modisi Bolsel.
Dari kunjungan tersebut diketahui jika progres pembangunan rumah relokasi berjalan dengan baik meski diakui jika beberapa kendala kerap dihadapi oleh petugas lapangan.
“Ada beberapa unit yang pembangunanya hampir selesai. Jadi secara garis besar progresnya berjalan baik. Kita targetnya akhir tahun ini bisa rampung,” kata Oroh, Selasa (27/8/2024).
Pembangunan rumah relokasi ini merupakan upaya pemerintah untuk memberikan tempat tinggal yang layak dan aman bagi warga Pulau Ruang yang terdampak erupsi Gunung Ruang Juni lalu.
Menurutnya, Pemerintah Daerah berkomitmen untuk memastikan bahwa proses relokasi ini berjalan lancar dan sesuai dengan harapan masyarakat.
“Kami berupaya agar seluruh warga yang terdampak dapat segera menempati rumah baru mereka secepatnya, sehingga mereka bisa kembali menjalani kehidupan normal,” katanya.
Terpisah, Ketua DPRD Djon Janis yang ikut meninjau pembangunan rumah relokasi di Desa Modisi Bolsel menyatakan apresiasi atas langkah pemerintah daerah.
Bendahara DPC PDIP Sitaro itu mengaku jika tempat relokasi yang dipilih untuk warga terdampak erupsi Gunung Ruang dari dua desa di kaki Gunung Ruang sangat strategis.
“Lokasi yang dipilih itu sangat strategis dan ideal, karena terletak di pinggir jalan raya dan tepi pantai. Sudah pasti akan memberikan dampak positif bagi warga,” ujar Janis.
Dia bilang, pembangunan rumah tinggal untuk warga, rencananya akan dibangun sebanyak 300 unit, dengan rumah tipe 45 permanen dan memiliki struktur tahan gempa.
Selain itu, nantinya dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti tempat ibadah, tambatan perahu, dan fasilitas umum lainnya yang akan memudahkan warga dalam beribadah maupun melaksanakan aktivitas lain.