Kalak BPBD Sitaro, Joickon Sagune. (Ist)
SITARO, SULAWESION.COM– Selama 30 hari ke depan, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) dalam status siaga darurat bencana hidrometeorologi.
Bencana hidrometeorologi adalah suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi).
Kondisi siaga darurat ini ditetapkan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro terhitung mulai 15 Januari 2024 hingga 13 Februari 2024.
Adapun jenis-jenis bencana hidrometeorologi meliputi banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin puting beliung hingga gelombang pasang.
“Sejak tanggal 15 Januari lalu, kita sudah mengeluarkan SK siaga darurat bencana hidrometeorologi yang berlaku selama 30 hari,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Joickson Sagune, Jumat (19/1/2024).
Hal ini kata Sagune, sesuai dengan hasil koordinasi dengan pimpinan daerah menyikapi kondisi cuaca yang ada serta surat yang diterima dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Nantinya kita akan evaluasi secara berkala untuk menentukan langkah-langkah ke depan. Yang jelas, status siaga darurat ini sementara berlaku selama satu bulan. Jika memang harus diperpanjang, maka akan diperpanjang,” terangnya.
Terkait kondisi ini, Sagune mengimbau kepada seluruh warga masyarakat untuk tidak panik namun tetap melihat perkembangan situasi sembari meningkatkan kewaspadaan.
“Kami juga sudah menyurat kepada seluruh kepala wilayah, baik di tingkat kecamatan, kelurahan dan kampung untuk memperhatikan setiap perkembangan kondisi cuaca serta sesegera mungkin melaporkan,” ujarnya.
Dia pun menyebut adanya delapan laporan bencana alam yang terjadi sejak awal tahun 2024 ini, yang didominasi oleh angin kencang.
Atas kejadian-kejadian tersebut, Sagune bilang pemerintah daerah telah mengambil beragam langkah penanganan, termasuk penyaluran bantuan terhadap korban.
Sejak dua hari lalu saya sudah memerintahkan Kepala Bidang Kedaruratan untuk berkoordinasi dengan Dinas Sosial, terkait penyampaian bantuan kepada warga dampak bencana angin puting beliung,” ucap Sagune.
Bantuannya, kata Sagune berupa peralatan dan logistik seperti bahan makanan serta ada juga peralatan tidur kepada warga yang terdampak. BPBD juga kata dia sudah menurunkan surat edaran.
Sementara itu, berdasarkan siaran pers BMKG diketahui siklon tropis anggrek tumbuh di area tanggung jawab TCWC Jakarta pada tanggal 16 Januari 2024 pukul 01.00 WIB.
Dengan begitu, sesuai dengan peraturan internasional yang berlaku maka siklon Tropis tersebut diberikan nama yang dikeluarkan oleh TCWC Jakarta.
Berdasarkan data tanggal 16 Januari 2024 jam 07.00 WIB, sistem siklon tropis anggrek berada di posisi 9.4° LS, 93.3° BT dengan kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai 40 knot (75 km/jam) dan tekanan udara di pusatnya mencapai 995 hPa.