SITARO, SULAWESION.COM- Akses jalan yang menghubungkan Kota Ulu dan Kota Ondong, tepatnya di Kelurahan Bebali Siau Timur terputus sejak Kamis malam.
Terputusnya jalan utama ini dikarenakan meluapnya material banjir lahar dingin dan memenuhi badan jalan di sekitar jembatan Batuawang Bebali.
Informasi yang diperoleh wartawan menyebut, jembatan dan jalan di kawasan Batuawang tertimbun material lahar dingin pada Kamis (13/6/2024) malam sekira pukul 18.30 Wita.
Peristiwa itu bermula dari hujan berintensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah Siau dan sekitarnya sejak Kamis pagi.
Selain ini, dugaan adanya puting beliung yang terjadi di sekitar kaki Gunung Karangetang juga disebut-sebut menjadi pemicu adanya banjir lahar dingin yang membawa material vulkanik dalam jumlah yang banyak.
Asisten I Sekda, Novia Tamaka yang dijumpai di lokasi kejadian turut membenarkan adanya kejadian luapan material vulkanik yang terbawa banjir lahar dingin di sekitar jembatan Batuawang Bebali.
“Memang ada beberapa sungai yang berhulu dari Gunung Karangetang, yang menunjukan aliran banjir lahar dingin. Tapi yang paling parah ini di Batuawang,” kata Tamaka, Jumat (14/6/2024).
Kejadian-kejadian ini, lanjut Tamaka, telah dilaporkan kepada Penjabat Bupati Sitaro, Joi Oroh maupun Sekretaris Daerah Denny Kondoj untuk seterusnya menunggu petunjuk terkait langkah penanganan.
“Tentu akan ada langkah dan penanganan awal yang akan dilakukan pemerintah daerah pasca peristiwa-peristiwa ini,” katanya lagi.
Pantauan wartawan di lokasi kejadian, nampak tumpukan material vulkanik berupa pasir, bebatuan dan lumpur yang menjulang sekira tiga hingga empat meter menutup badan jalan.
Akses transportasi dari dan menuju Kota Ulu maupun Kota Ondong terpaksa dialihkan melalui jalur lingkar Selatan Pulau Siau atau melalui Kampung Pangirolong.
Tak hanya berdampak terhadap transportasi, banjir lahar dingin juga mengakibatkan jaringan listrik di wilayah Siau Timur terputus akibat adanya tiang listrik yang roboh di seputaran jembatan Batuawang.