SITARO,SULAWESION.COM– Lebih dari sepekan terakhir ini, aktivitas kegempaan Gunung Api Karangetang di Pulau Siau Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) terus mengalami peningkatan.
Berdasarkan catatan dari laporan aktivitas gunungapi yang dirilis Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), mayoritas aktivitas kegempaan dari gunung berketinggian 1784 mdpl itu mengalami peningkatan yang cukup siginifikan.
Kondisi ini pun mendapat perhatian khusus Bupati Sitaro, Chyntia Kalangit yang langsung meminta warga untuk waspada dan menghindari aktivitas pada radius-radius berbahaya sebagaimana rekomendasi pihak PVMBG.
“Jangan ada yang beraktivitas di radius berbahaya sebagaimana yang diperingatkan pihak PVMBG. Masyarakat yang bermukim di lereng dan sekitar aliran sungai berhulu dari puncak gunung juga harus waspada,” imbau Kalangit, Senin (6/10/2025).
Kepada setiap kepala wilayah, baik Camat, Lurah maupun Kapitalau yang wilayahnya masuk radius berbahaya atau memilik aliran sungai dari Gunung Karangetang juga diingatkan untuk waspada.
“Ikuti setiap perkembangan informasi mengenai aktivitas Gunung Karangetang. Jika ada hal-hal yang menonjol, segera ambil langkah dan terus berkoordinasi dengan OPD teknis dalam hal ini BPBD,” ujarnya.
PVMBG sebelumnya merekomendasikan agar masyarakat tidak memasuki radius 1,5 kilometer dari puncak kawah, baik di bagian utara maupun selatan, serta menghindari sektor selatan–barat daya sejauh 2,5 kilometer yang berpotensi dilalui guguran lava dan awan panas.
Menurut bupati, saat ini pemerintah daerah terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Karangetang dengan cara meningkatkan koordinasi intensif bersama pihak PVMBG, dalam hal ini Pos Pengamatan Gunung Karangetang.
“Kita harus belajar dari pengalaman erupsi sebelumnya. Pemerintah di semua tingkatan harus siap, baik dari segi informasi, evakuasi, maupun penanganan darurat. Keselamatan warga adalah prioritas utama,” katanya lagi.
Selain itu, Bupati juga mengingatkan masyarakat di bantaran sungai untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya lahar hujan dan banjir bandang, terutama saat curah hujan meningkat di wilayah puncak.
“Cuaca lembap dan hujan yang kerap turun di sekitar gunung bisa menyebabkan material lava yang menumpuk menjadi tidak stabil. Warga di sekitar aliran sungai harus ekstra hati-hati,” ungkap bupati.
Ia juga mengimbau masyarakat agar terus mengikuti informasi resmi dari Pos Pengamatan Gunung Karangetang dan PVMBG, serta tidak mudah terprovokasi oleh kabar yang belum terverifikasi di media sosial.
“Mari kita hadapi situasi ini dengan tenang dan tetap berdoa. Pemerintah daerah pastinya akan turun langsung jika kondisi mengharuskan langkah darurat,”imbau Bupati.







