BOLMUT,SULAWESION.COM– Siang ini di bawah terik sinar matahari media ini berkunjung ke pantai desa Busisingo Utara, Kecamatan Sangkub, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Sabtu 15 November 2025.
Saat tiba di pantai sekitar pukul 11.25 WITA disuguhkan dengan pemandangan yang mengejutkan. Pohon kelapa yang roboh, batang kelapa yang telah ditebang hingga pohon kelapa yang tinggal menunggu waktu kapan akan roboh terlihat. Semuanya akibat dampak abrasi.
Bukan hanya itu, jalan yang dibangun dan diaspal telah ‘dimakan’ air laut akibat dampak abrasi. Ada sekitar empat meter jalan yang rusak akibat abrasi.

Menurut warga ketika diwawancarai pada tahun 2019 situasi pantai tidak seperti ini. Ia masih melihat beberapa pohon kelapa berjejer. Jika tidak salah tiga pohon kelapa berjejer kedepan. Tapi sekarang telah hilang.
Selang beberapa menit, saya-pun diajak warga Busisingo Utara untuk melihat lokasi-lokasi abrasi. Termasuk yang dekat dengan sawah warga.
Disini saya bertemu kepala desa (sangadi) Busisingo Utara Syahrir Hassan. Menurutnya, Busisingo Utara bakal tenggelam dalam lima tahun kedepan. Jika melihat dampak abrasi saat ini.

Fenomena ini terus terjadi setiap tahun. Apalagi dimulai dari bulan November hingga beberapa bulan kedepan. Banyak pohon kelapa warga yang hilang akibat abrasi.
“Bahkan ada yang sudah menebang duluan kelapanya sebelum terkena abrasi,”kata sangadi.

Dirinya bercerita dulu pantai ini sering dimanfaatkan untuk bermain sepakbola. Tapi sekarang sudah hilang karena abrasi.
Soal abrasi, selalu pihaknya sampaikan dalam musrenbang dan reses-reses anggota DPRD.
“Sejak saya menjabat periode pertama saya selalu usulkan,”kata Hassan.

Bahkan ia menyebut bakal ada dua jembatan di Busisingo Utara. Pasalnya problem lain yang dihadapi Busisingo Utara adalah abrasi akibat air sungai.
Hassan semakin khawatir soal dampak abrasi ini. Apalagi terkait dengan wilayah di desanya yang bakal cepat hilang daratan.







