Demo Tolak Kepemimpinan Bupati Pati Berakhir Chaos, Kendaraan Polisi dan Warga Dibakar

Mobil Polisi di Bakar

PATI,SULAWESION.COM — Gelombang aksi massa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Rabu (13/8) berakhir ricuh. Unjuk rasa yang awalnya berlangsung damai untuk menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya berubah menjadi bentrokan, memicu pembakaran satu unit mobil patroli polisi dan lima sepeda motor.

Ribuan warga mulai memadati kawasan Alun-Alun Pati sejak pagi. Mereka membawa poster, bendera, dan spanduk yang berisi tuntutan pemberhentian bupati, disertai orasi yang menggema dari mobil komando. Massa mengklaim, kepemimpinan Sudewo sarat dengan kebijakan yang memberatkan masyarakat dan tidak pro terhadap kepentingan rakyat kecil.

Ketegangan mulai terasa ketika aparat keamanan melarang massa merangsek masuk ke halaman Kantor Bupati. Sekitar pukul 11.30 WIB, upaya perwakilan massa untuk bertemu langsung dengan bupati gagal. Hal itu memicu kemarahan sejumlah peserta aksi yang kemudian melemparkan sandal, botol air, dan batu ke arah petugas.

Dalam situasi yang semakin memanas, sekelompok orang terlihat menyiramkan bensin ke mobil patroli yang terparkir di pinggir jalan. Api cepat membakar seluruh bagian mobil, diikuti pembakaran lima unit sepeda motor yang terparkir di lokasi berbeda. Kobaran api dan asap hitam membumbung tinggi, memaksa sebagian massa dan pedagang di sekitar alun-alun berlarian menjauh.

Salah Seorang Petugas dari Krimsus, mengatakan pihaknya tengah mengidentifikasi pelaku pembakaran. “Kami tidak akan mentolerir tindakan anarkis ini. Pelaku akan kami kejar dan proses sesuai hukum,” ujarnya.

Selain kerugian materi, sejumlah pedagang kaki lima di sekitar lokasi mengaku kehilangan barang dagangan akibat lapaknya dirusak massa yang panik. “Saya baru buka jualan bakso, tapi semua mangkok pecah karena orang berdesakan lari,” kata Sutrisno (50), pedagang setempat.

Menjelang sore, pasukan gabungan polisi dan TNI masih bersiaga untuk mengantisipasi potensi kericuhan susulan. Sisa bangkai kendaraan yang hangus dibiarkan di lokasi sebagai barang bukti. Hingga berita ini diturunkan, pihak Pemerintah Kabupaten Pati belum memberikan pernyataan resmi terkait tuntutan mundur dari demonstran.

Sejumlah pengamat politik menilai, insiden ini menjadi sinyal kuat memburuknya komunikasi antara pemerintah daerah dan warganya. Mereka mendesak dialog terbuka agar ketegangan tidak berlarut-larut dan situasi di Pati segera kondusif.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan