Desa Plered Jadi Pusat Pelayanan Publik Terpadu, Warga Antusias Manfaatkan ‘Gempungan’

PURWAKARTA,SULAWESION.COM- Desa Plered, Kecamatan Plered, menjadi pusat pelayanan publik terpadu melalui kegiatan Gempungan Pelayanan Publik yang digelar pada Selasa, 9 September 2025. Program ini menghadirkan beragam layanan bagi masyarakat dan mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Kodim 0619 Purwakarta dan Pemerintah Kecamatan Plered.

Dandim 0619 Purwakarta, Letkol Inf Ardha Cairova Pariputra, hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Ia menegaskan komitmen TNI dalam mendukung kegiatan sosial melalui program Bakti Teritorial TNI Prima yang meliputi pelayanan kesehatan, pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), hingga kegiatan kemasyarakatan lainnya.

“Kita ada program Bakti Teritorial TNI Prima, yaitu suatu kegiatan sosial, salah satunya dari sisi kesehatan. Kita juga ada kegiatan pembangunan Rutilahu, dan beberapa kegiatan nanti yang akan kita lakukan bertahap, tentunya terkait dengan kemasyarakatan, baik itu pembangunan infrastruktur khususnya bangunan Rutilahu, ada tentang kesehatan, pendidikan juga,” ujar Letkol Inf Ardha.

Selain layanan kesehatan yang berlangsung hari itu, pihak Kodim juga menjadwalkan kegiatan lanjutan pada 26 September 2025 dengan sasaran siswa SMP dan SD. Agenda lain yang akan digelar mencakup pembersihan sungai dan tempat ibadah.

Camat Plered, Heri Anwar, menjelaskan keunikan Kecamatan Plered yang meski wilayahnya kecil, namun memiliki jumlah penduduk dan kepala desa terbanyak di Kabupaten Purwakarta. Keberagaman masyarakat menjadi ciri khas, tetapi kondisi sosial dan keamanan tetap terjaga berkat partisipasi aktif warga.

“Di Kecamatan Plered terdapat 16 desa. Kami membuat aplikasi Sikeramik (Sistem Informasi Kecamatan Unik). Uniknya, secara teritorial luas wilayahnya kecil, tapi jumlah penduduk dan kepala desanya terbanyak di Kabupaten. Penduduknya beragam, namun kondisi sosial dan kamtibmas tetap aman,” jelasnya.

Untuk mengoptimalkan potensi daerah, Kecamatan Plered dibagi menjadi empat klaster, yakni pertambangan, peternakan, pertanian, dan kerajinan keramik. Salah satu contohnya Desa Plered yang memiliki peternak telur dengan hasil produksi dipasok ke dapur umum MBG.

Heri Anwar berharap kegiatan pelayanan publik ini berjalan lancar hingga selesai serta memberi manfaat maksimal bagi masyarakat. Antusiasme warga terlihat tinggi dalam memanfaatkan layanan yang tersedia, mulai dari pelayanan kependudukan, khitanan massal, pelayanan KB, hingga pemeriksaan kesehatan.

“Saya berharap sampai masyarakat selesai melaksanakan pelayanan. Jangan sampai dinas-dinas bubar duluan sementara warga masih banyak yang butuh, khususnya layanan kependudukan,” tegasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan