BOLMUT, SULAWESION.COM- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) menyebut penularan Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) atau flu Singapura sudah mulai masuk di Bolmut.
“Ya sudah ada kasus flu Singapura di Bolmut,”ujar Kepala Dinas kesehatan Bolmut Ali Dumbela.
Dirinya mengimbau agar masyarakat waspada terhadap Flu Singapura atau penyakit kaki tangan dan mulut apabila mengalami gejala demam tinggi, sakit tenggorakan, hilang nafsu makan, sakit perut.
“Serta lepuhan pada lidah dan gusi dalam 3-6 hari segera menghubungi dinas kesehatan atau puskesmas terdekat,”ujarnya.
Sebelumnya Dokter Spesialis Anak RSUD Bolmut dr Hubert Ignatius Tatara SpA mengatakan Flu ini disebut Hand, Foot, and Mouth Disease atau disingkat HFMD. Flu Singapura hanya sebutan saja.
Mengapa HFMD? karena tempat yang terdampak dibagian kepala (dalam hal ini mulut dan sekitarnya), kaki, dan tangan.
Penyebab HFMD karena virus dari genus enterovirus. Gejalanya berupa demam batuk, pilek, nyeri tenggorokan, nyeri menelan, lemah badan tidak nafsu makan
timbul ruam kemerahan di mulut, tangan, kaki.
“HFMD penyakitnya ringan. Tetapi jika tidak ditangani tentu bisa berat. Karena disebabkan oleh virus, dia bisa sembuh dengan sendirinya,”kata dokter.
Obati sesuai gejala yang timbul dan tidak memerlukan antibiotik. Penyebarannya melalui cairan/sekret hidung (ingus), sekret tenggorokan (dahak, ludah), ada lesi kulit yang pecah, bisa juga dari kotoran.
“Atau bisa juga tanpa kontak langsung.
misal anak yang terkena HFMD terus bermain ditempat umum. Lagi menyentuh hidung, terus tangannya pegang di mainan. Anak yang sehat pegang mainan tersebut bisa kena karena itu,”ungkap Hubert.
Pencegahannya untuk anak sakit tentu jangan dulu keluar rumah. istirahat dan minum vitamin selanutnya pergi ke dokter.
Untuk anak sehat jauhi sementara dari anak yang sakit. Jangan dulu bermain ditempat umum, gunakan masker ditempat umum, cuci tangan dengan sabun, istirahat dan minum vitamin cukup
“Kalau didapati ada yang gejala HFMD sebaiknya ke dokter, untuk diterapi, untuk di data dan untuk disaranin jangan dlu keluar rumah,”jelasnya.
Sementara itu dilansir dari laman sehatnegeriku tercata hampir 6.500 kasus HFMD hingga pekan ke-13 tahun 2024. Sebagian besar kasus terjadi pada usia anak, dan sebagian lainnya pada orang dewasa. Kasus HFMD terbanyak ada di Pulau Jawa, di antaranya Jawa Barat (2.119), disusul Banten (1.171) DI Yogyakarta (561), dan Jawa Tengah (464). ***