JAKARTA, SULAWESION.COM — Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, meyakini pemilihan presiden (pillpres) 2024 masih jauh dari kata satu putaran.
Dedi berpegang pada hasil survei terakhir IPO yang rilis bulan lalu menempatkan paslon capres-cawapres nomor 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 42,3 persen.
Kemudian disusul paslon nomor 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 34,5 persen dan posisi ketiga ditempati pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan 21,5 persen.
“Sejauh ini dalam catatan IPO, Pilpres berpeluang dua putaran, mengingat masih cukup jauh mengejar satu putaran,” kata Dedi kepada wartawan, Selasa (13/2).
Dedi menyebut pasangan Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud masih sama-sama berpeluang masuk ke putaran kedua melawan Prabowo-Gibran.
Menurut Dedi, jika benar-benar terjadi dua putaran, pendukung Prabowo-Gibran bisa terpecah karena melihat suara Prabowo sudah mentok.
“Termasuk elit yang ada di Prabowo bukan tidak mungkin terpecah karena posisi Prabowo yang sudah maksimum dalam hal elektabilitas,” ujarnya.
“Jika Ganjar yang masuk putaran kedua, maka koalisi Anies-Muhaimin masih mungkin bergeser ke Prabowo,” kata Dedi menambahkan.
Di sisi lain, Dedi melihat peluang Anies menang di putaran kedua melawan Prabowo sangat terbuka melihat tren elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu meningkat cukup signifikan.
“Anies dipastikan semakin termotivasi untuk menang. Anies berpeluang menang pada putaran kedua,” ujarnya.
Kendati begitu, Dedi tak menutup mata bahwa Ganjar juga bisa memberikan kejutan dengan lolos putaran kedua untuk melawan Prabowo.
Sebelumnya, Survei IPO terakhir dilakukan sejak 1 Januari hingga 7 Januari 2024.
Jumlah responden diketahui mencapai 1.200 orang dengan kriteria telah memiliki hak pilih atau berusia di atas 17 tahun.
Metode survei menggunakan multistage random sampling dan pembagian kuesioner secara langsung. Margin of error sekitar 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. ***